Aroma Anggur

2.2K 111 3
                                    


Pensi di hari kedua berjalan semestinya. Masih banyak perlombaan yang terlaksanakan.

Shasa,Triva,intan dan rifa duduk di taman samping panggung dengan mengunyah makanan.

Shasa memakan bakso nya dengan lahap tanpa memikirkan teman-temannya yang di samping sedang bergosip.

Tiba-tiba Aksa dan keempat temannya memasuki gerbang. Aksa memasang tampang wajah seperti biasanya,sinis.

Seketika wajah Shasa berubah,tak bisa di ekspresikan. Aksa berbicara sedikit pada temannya lalu mereka bubar,Aksa berjalan sendiri menuju tempat duduk Shasa.

Shasa mulai tidak enak hati,pasti tentang kemarin.

"Gue mau ngomong sama Shasa bentar" ucap Aksa cuek

"Boleh,sana Sha" sahut Intan

Shasa hanya nurut,seperti di hipnotis.
Shasa berjalan di belakang Aksa dengan wajah menunduk.

Aksa menarik tangan Shasa tanpa menoleh,agar langkahnya sedikit cepat.

"Cepet dikit,panas ni" ucap Aksa

Aksa mengeraskan genggamannya dan menarik Shasa untuk berlari ke tempat dingin. Mereka jadi pusat perhatian,Aksa yang menyeramkan bisa dengan wanita ? Apakah wanita itu pawang ? Yang benar saja !

Mereka sampai di tempat dingin,yaitu di bawah pohon. Aksa membenarkan berdirinya dan memasukkan kedua tangannya ke kantong,lalu menatap Shasa.

Shasa kini menatap Aksa datar,kali ini Shasa siap menjawab jika Aksa bertanya,Bismillah!!

"Gimana? Udah bisa jawab ?" Tanya Aksa sambil melihat ke atas

"Udah " jawab Shasa cepat

"Apa ? " Aksa kini menatapnya serius

"Mau "

"Mau apa ?" Aksa sedikit membungkukkan badannya agar biasa menatap wajah Shasa yang menunduk

"Mau jadi pacar lo"

Shasa menutup wajahnya dan berlari. Tapi,Aksa sudah duluan menahan bahunya.

"Mau kemana ha ? " Aksa menarik tangan Shasa yang menutup wajahnya

"Lo pacar gue,mau kemana lo ha ?" Aksa menampar pelan pipi Shasa,sakit sebenarnya

"Gue mau balik ke taman!"

"Sama gue,ayok!" Aksa menarik tangan Shasa tapi di tepis olehnya

"Gue pergi sendiri aja!"

"Yaudah sana lah !" Usir Aksa dan berbalik badan meninggalkan Shasa

"Bukannya di tahan lagi,malah pasrah. Tolol!"

Shasa berjalan dengan wajah kesalnya,ingin ku tenggelamkan di samudra.

Aksa kembali ke tempat para sahabatnya nongkrong,yaitu di stan milik Reygan.

"Lah itu si Shasa kok jalan sendiri,dia trima kan? " Tanya Alvin

"Hmmm" Aksa hanya mengangguk

"Kok ga lo temenin??" Tanya Agil lagi

"Gue gasuka maksa,kalau dia gamau ya mampus" jawab Aksa acuh

"Kasar banget anjing,lo pacarnya apa musuhnya" potong Devano

"Berisik tai! Biarin aja sana,gapeduli gue"

Aksa mengambil ponselnya dari saku celana dan memainkannya. Mereka mana paham prinsip Aksa pacaran.

"Entar lo nyesel baru tau" ucap Devano tiba-tiba

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang