Aksa : Menikah ?

2.3K 108 6
                                    

Putar lagu di atas 👆👌












Aku masih jongkok sambil menangis. Aku menutup wajahku dengan lututuku. Aku menyesal,aku merasa diriku ini payah! Entah kenapa aku yang dulu brandalan,pembunuh,jadi lemah seperti ini. Aku benar-benar mencitainya.

Ada tangan yang aku rindukan mengelus pelan kepala ku. Aku tetap diam,biarkan seperti ini saja,aku rindu.

"Pulanglah. Kamu tau kemana kamu harus pergi" ucapnya lembut. Dia tidak dendam.

"Kau rumahku" aku mengangkat kepalaku menatapnya. Dia tidak berubah. Masih sama. Tapi,bagaimana dengan perasaannya ?

"Aku rumah yang udah gak layak di tempati,pergilah" dia meneteskan air mata. Dia berusaha tersenyum untukku.

"Maafkan aku sha,aku bersalah. Aku salah,aku sumpah gak ulangi lagi" aku menghapus air mataku

"Aku udah gak se-sempurna dulu. Pergi sa,banyak yang menanti mu"

"Apa yang buat kamu begini ?"

Shasa menutup matanya. Banyak sakit yang tersimpan. Aku bisa lihat,kamu bisa berbagi dengan ku.

"Kamu tau ? Aku sangat sakit kamu tinggal begini. Hubungan kita bagaimana ? 4 tahun tanpa kejelasan ? Dan aku terus mencari mu!"

"Aku sudah menemukan cintaku seperti kamu menemukan cintamu"

Aku menatapnya tak percaya. Semudah itu dia melupakan ku? Jadi perjuangan ku slama ini sia-sia ? Aku mencari jodoh orang lain ?

"Aku akan menikah setelah besok. Selesai menikah,aku wisuda. Datanglah" dia mengulurkan tangannya kepadaku,tapi aku menepisnya.

"Sudah cukup kamu nyakitin aku bertahun-tahun. Sekarang kamu ngundang aku ke acara pernikahanmu. Kau balas dendam padaku ?" Tanya ku sinis sambil bangun dari jongkokku

"Kamu gak ngerti"

"Aku udah bekerja,aku siap menikahi wanita mana saja. Kamu bilang aku gak ngerti ?"

"Kamu gak ngerti bagaimana keadaan ku bagaimana" shasa menangis. Aku tak sanggup melihatnya begitu.

"Susah untuk menjelaskannya ? Aku butuh kejelasan! Aku akan berhenti kalau aku tau apa yang sebenarnya terjadi"

Shasa membuka tasnya. Dia mengambil ponselnya lalu memberikannya padaku.

"Ketik nomormu,akan ku bicarakan di telpon aja" aku gak mengambilnya,aku menatapnya sinis.

"Kenapa tidak sekarang aja ?"

"Kalau kau tidak mau,jangan ganggu aku lagi"

Mau tidak mau,aku menulis nomor ponselku padanya. Setelah itu,aku kembalikan lagi ponselnya.

"Akan ku telpon nanti malam"

Aku gak membalas ucapannya. Aku hanya memperhatikan dirinya yang sudah jauh dan tak terlihat.

°°°°

Aku menunggu panggilan dari shasa,tapi tak kunjung ada. Aku membanting ponselku di atas tempat tidur,shit!

Tak lama,ponselku berdering. Shasa! Aku segera mengangkatnya. Dia tak bersuara.

"Katakan" ucapku dan dia masih diam

"Kenapa kamu gini ? Kamu gak tau perjuangan aku gimana ?" Lanjut ku lagi

"Perjuangan aku lebih berat dari perjuang kamu sa" kali ini dia bersuara,aku merindukannya.

"Keluarga ku bangkrut total karna pengobatan ku. Aku ke sini untuk berobat dan kami bangkrut,kami gatau harus apa. Aku juga gak sekolah waktu itu. Aku memutuskan kerja di supermarket,walaupun kadang kepala aku kumat-kumat. Pernah aku hampir pingsan,tapi ada pelanggan yang bantu aku,aku ceritakan apa yang terjadi sama aku dan keluarga aku. Dia membantu aku,dia kasih biaya buat aku sekolah sampai aku kuliah begini. Dia mengajak aku menikah dan aku terima. Karna,aku mau balas semua kebaikan dia"

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang