Ada seorang gadis kecil yang berusia 12 tahun yang kini ingin memasuki sekolah smp nya. Ia pun berenjak pergi bermain di rumah sahabatnya, bersama orang tuanya, ia sangat senang karena bisa bertemu dengan sahabatnya itu, ia melihat sahabatnya yang sedang merapikan barang-barang miliknya. Gadis itupun bingung, apa yang di lakukan oleh sahabatnya.
"kamu kok ngerapihin mainan kamu, emangnya kamu mau kemana?" tanya gadis itu dengan kebingungan.
"Hmm, aku.. Mau ngerapihin aja kok, biar rapi aja gitu di liatnya" jawab laki-laki itu dengan sedikit berbohong, agar sahabatnya ini tidak curiga.
"Oohh yaudah aku bantu rapihin mainan kamu ya?" ucap gadis itu dengan sangat lembut
" iya gak apa-apa" jawab laki-laki itu
Gadis itu merapihkan mainan sahabatnya ke kotak-kotak yang berwarna coklat, ia merapihkannya dengan sangat baik, kemudian ia menemukan gelang yang berhias berbentuk setengah hati, ia sangat tertarik dengan gelang itu, bahkan ia ingin memilikinya. Gadis itu pun berenjak menepuk punggung sahabatnya itu."aku mau gelang ini boleh gak? " tanya gadis itu kepada sahabatnya sambil tersenyum
"Ooh itu, iya kamu pake aja, udah lama aku cari, dan ternyata ada di situ, itu buat kamu, biar gelang kita sama" jawab anak laki-laki itu dengan senyum bahagia dan menunjukkan pergelangan tangannya yang memakai gelang silver yang sama
" beneran ini buat aku? " tanya gadis itu bahwa iya ingin mempercayainya apakah benar buat dia atau tidak.
" iya Meilita, itu buat kamu" jawab anak laki-laki itu tersenyum bahagia.
" yeyyyyy makasihh Sandi "ucap Meilita sambil memeluk tubuh sahabatnya.
"I-iya sama-sama" ucap sahabatnya itu sambil memeluk balik tubuh sahabatnya.
Sandi sebenernya tidak mau meninggalkan sahabatnya. Ia pun berpikir bahwasanya pasti sahabat kecilnya sangat kecewa karena ia ingin pergi ke Spanyol. Padahal ia sudah berjanji akan masuk smp bersama, tapi apa boleh buat, orang tuanya pun mendapat pekerjaan dari Spanyol, jadi ia memutuskan untuk bersekolah di Spanyol tempat ayahnya bekerja dan tempat kelahirannya . Sebenarnya ia bingung, antara senang dan sedih saat kembali lgi ke Spanyol, ia tidak tahu harus bagaimana saat meninggalkan sahabatnya dan ia juga tidak tau bagaimana cara ia ingin berbicara.
Gadis itu tersenyum bahagia karena di beri gelang yang berhias setengah hati dan setengahnya lagi berada di tangan kecil sahabatnya, ia bahkan tidak ingin sahabatnya pergi atau pun melupakannya. Semalam ia bermimpi sahabat kecilnya yang bernama Sandi itu pergi ke Spanyol, ia telah bercerita kepada ibunya, tapi apa, ibunya hanya diam dan tidak menjawab sama sekali, akhirnya kedua orang tuanya pun memutuskan untuk pergi menuju rumah sahabatnya
Sandi pun melepaskan pelukannya karna ia merasa punggungnya basah, ia mengira apakah Meilita mengetahui kepergiannya itu, dan benar sahabatnya itu menangis dihadapannya. Sandi yang melihatnya memegang kedua pipi Meilita dan menghapus air mata Meilita dengan kedua tangannya, ia sangat tidak tega meninggalkan sahabatnya. Akhirnya ia mulai bercerita."kamu jangan nangiss, aku gak akan lupain kamu kok" jawab Sandi sambil menghapus air mata Meilita yang mengalir kembali.
"Aku kira hanya mimpi dan ternyata beneran" jawab Meilita sambil menangis dan memeluk Sandi kembali
"Aku gak akan lupain kamu kok, aku janji" ucap Sandi sambil melepaskan pelukannya dengan Meilita
"Beneran? " tanya Meilita sambil menghapus air matanya kasar.
"Iya, sekarang kamu simpan aja gelang itu, kamu harus pake, aku janji. Nanti kita ketemu lagi" ucap Sandi sambil tersenyum
" beneran? " tanya Meilita lgi
KAMU SEDANG MEMBACA
MEILITA
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Meilita Azzahra Putri yang ditinggal pergi oleh sahabatnya, karena sahabatnya ini ingin pergi ke negara Spanyol dan melanjutkan sekolah menengahnya di sana. Meilita mengira bahwa itu hanya mimpi, tapi dugaannya salah, itu...