24. Teman Baru

94 92 22
                                    

" Gebetan itu gak salah, yang salah tuh hati yang terlalu berharap " Muhammad Yohan Ismail.

Vomentnya jangan lupa dong:)

Hargai author dengan memberi voment, Bagi penulis, voment itu berharga:)

Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik

Jadi tolong berikan author voment.

Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)

Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.

Salam dari author

Fia_njung @silfiafia_tnjg & @meilita_azzahra

_________________________________

Malam sudah berganti pagi. Meilita, gadis itu sudah bangun dari tidurnya, saat ini dia sudah mandi. Karena sang ibu yang menyuruhnya untuk menolong mengirimkan kue-kue pesanan. Karena sebentar lagi ingin memasuki bulan puasa. Ibunya juga meminta tolong kepada Sandi untuk membantu Meilita menemaninya dan mengantarkannya.

Meilita berjalan menuju taman belakang sambil menikmati sejuknya angin pagi dengan meminum teh hangat. Dia membaca buku yang kemarin ia beli bersama Sandi. Yaa, sedari kemarin Meilita hanya membaca buku itu, tak ada henti-hentinya sambil mengingatkan kejadian yang dia lalui bersama teman baru itu.

Walaupun hanya sebentar dan mengobrol pun tidak cukup terlalu banyak. Membuat Meilita tergila-gila memikirkannya. Dia terus membaca buku itu dengan mendengarkan kicauan burung yang terus berterbangan. Ingin meminum secangkir teh itu, tiba-tiba ada tangan seseorang yang menutupi matanya. Dia sudah tau ini siapa, sudah hafal dengan bentuk tangannya maupun wangi parfumnya. Sudah pasti itu Sandi Ramadhan.

" assalamualaikum " ucapnya berbisik di telinga Meilita.

" walaikum salam, ini siapa ya?" ucap Meilita yang membiarkan Sandi menutupi matanya.

" aku sahabat tersayangmu" jawabnya dengan melepaskan kedua telapak tangannya dari mata Meilita.

" iyain aja dah" balas sahabat kecilnya ini sambil tersenyum dan meminum teh miliknya.

" heheheh, lagi baca apa?" tanya Sandi dengan duduk disebelah Meilita dengan seperti merangkulnya.

" buku" jawabnya singkat. Jika kalian ketahui, bahwa Meilita sudah biasa dengan sifat Sandi seperti ini, yaitu merangkulnya, memegang tangannya erat, maupun pada saat Sandi mencubit kedua pipinya.

Tapi yang paling dia gugup pada saat saling berkontak mata. Itu yang paling Meilita tidak suka, karena membuat pada saat berbicara terlalu gugup dan wajahnya pasti sangat berkeringat dan memerah.

" mei" panggilnya.

" hmm" saut Meilita tanpa sedikitpun melirik kearah Sandi.

" Meilita" panggilnya lagi dengan nada sedikit meninggi.

" apa" jawab Meilita lagi dengan mata yang masih fokus ke buku novel tersebut.

" kitty" panggil Sandi lagi yang mulai gemass dengan sahabatnya yang sedari tadi tidak menghiraukan kehadirannya.

Kenapa Sandi memanggilnya dengan nama sebutan KITTY. Karena menurutnya, Meilita adalah wanita yang sangat menggemaskan dengan kedua pipinya. Bukan karena Meilita suka hello kitty. Tapi entah kenapa dia suka dengan nama panggilan kesayangannya untuk sahabat kecilnya dengan sebutan KITTY.

Sandi memanggil nama itu sudah cukup lama, semenjak kelas 3 SD. Padahal Meilita sudah sering menolaknya, karena dia tidak suka dengan panggilan KITTY seperti itu. Tapi semenjak Sandi menjelaskan arti nama itu, dia akhirnya menerima.

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang