11. Sabtu

108 101 13
                                    

Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment,  Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari author

Fia_njung @silfiafia_tnjg

___________________________________________

Hari libur yang ditunggu-tunggu oleh banyak siswa maupun siswi, mungkin ada yang masuk sekolah dihari Sabtu karena menjalankan eskul pramuka wajib. Tapi di SMA ROYAL ini menjalankan eskul pramuka wajib pada hari Rabu.

Meilita sangat senang, karena Sandi sudah janji akan belajar bersama dirumahnya. Meilita sangat bersyukur mempunyai sahabat yang pintar. Sebenarnya Meilita juga cukup pintar. Tapi entah kenapa dia ingin belajar bareng bersama Sandi sebelum datangnya ujian tengah semester.

Diapun mengambil hp nya yang berada di meja belajar dan membuka aplikasi chat untuk menanyakan Sandi
  

' MEILITA '
  
'sandiii, jadi gak?' 08.45
   
'aku udah gak sabar'08.45

Tidak menunggu waktu lama, sandi sudah membalas pesan dari meilita.
   
' TIANG LISTRIKQUU '
   
'Ya' 08.46.
 
'ini aku lagi siap²' 08.46

Akhirnya Meilita bersiap-siap merapihkan buku nya dan mengambil alat tulis yang berada di kotak pensilnya. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, Meilita ingin segera turun. Tapi dia baru ingat ada 2 adiknya dan ibunya di bawah, sehingga biar mereka saja yang membukakan pintu.

Irfan disuruh oleh ibu Maria untuk memanggil kakak sulungnya yang super duper rempong, dia sangat malas memanggil kakaknya karena jika dia memanggil pasti kakaknya blom terbangun dari tidurnya.

Biasanya jika hari libur sekolah kakak sulungnya ini bangun siang ,tapi dia tidak enak dengan teman kakaknya yang datang yang ingin belajar bareng. Tidak ada pilihan lain, Irfan harus membangunkan kakaknya.

Dugaannya salah, dia mengira kakaknya belum bangun, dia mendengarkan suara bising dibalik pintu kamar kakaknya, dia sangat penasaran. Akhirnya dia memutuskan membukakan knop pintu kamar kakaknya dengan sangat pelan.

Dan saat membuka pintu kamar kakaknya, dia sangat bingung. Apa yang dilakukan oleh kakak sulungnya ini. Irfan membukakan pintu kamar kakaknya lebar-lebar. Meilita terkejut saat munculnya adik bungsunya ini. Sedangkan Irfan hanya terpaku ditempat.

" ngapain lu kesini? " tanya Meilita kepada adik bungsunya.

" ada yang nyariin" jawab Irfan, kemudian keluar dari kamar kakaknya.

Seketika, tangan Irfan ditarik oleh Meilita agar tidak turun kembali.

" Sandi bukan? " tanya Meilita yang masih posisi tangannya memegang tangan adiknya.

"  abang Sandi kan masih di Spanyol, ya kali itu abang Sandi, orang beda banget" jawab Irfan dengan wajah yang datar.

Meilita mengerutkan keningnya dan terpaku ditempat.

' lah iya, kan gw blom kasih tau, kalo Sandi udah di Indonesia. Terus dibawah siapa dong, gw yakin nih adek gw bohong' batin Meilita.

Dia melepaskan pegangan tangannya dari tangan adiknya, dan menyuruh adiknya turun kebawah. Ibu Maria sangat gereget dengan Meilita yang sedari tadi blom turun, akhirnya ibu Maria berteriak dari dapur agar Meilita segera turun dari kamarnya.

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang