' kalau aku tahu jika akhirnya akan seperti ini, lebih baik aku tidak jatuh Cinta lebih awal' Satrio Putra Briansyah.
Ada seorang gadis bahagia yang sedang berjalan di koridor dengan membawa jaket kesayangannya yang ia lipat lalu di pegang di lengan kirinya, dia memasuki kelas dengan sangat bahagia karena bisa bertemu lagi dengan sahabatnya. Ia tidak menyangka bahwa sahabatnya akan kembali lagi, dan membuat dirinya bahagia, sehingga membuat dunia hanya milik mereka berdua. Ia tidak peduli apa yang dibicarakan temannya.
Entah setiap Meilita dekat dengan Sandi ia merasa nyaman, memiliki perasaan yang sangat berbeda, membuat dirinya gugup dan bingung, apakah ia telah menyukai Sandi atau tidak. Tapi ia berusaha untuk tidak memperdulikan perasaannya. Meilita yakin Sandi tidak akan menyukainya juga, dan tidak membalas perasaannya.
Mungkin bagi Meilita sudah cukup untuk Sandi menjadi sahabatnya, karena jika ia memberi tahu perasaannya dengan Sandi, meilita takut Sandi akan menjauhinya dan pergi meninggalkannya lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk menyukai Sandi dalam diam. Walaupun itu sangat menyakitkan, tapi ini demi mempertahankan.
Walaupun Meilita sudah mempunyai kekasih, setiap ia berdekatan dengan kekasihnya itu, dia tidak pernah merasa nyaman, mungkin karena pacaran terpaksa oleh temannya. Atau mungkin karena ia sudah tau sifat Alif yang playboy itu. Atau mungkin dia sudah tau tentang rencana Alif yang ingin membuat dirinya jatuh sejatuh-jatuhnya.
Padahal setiap dia melihat Alif sedang berduaan didepan umum, ia tidak memperdulikannya, perasaan dia biasa saja, dan dia merasa Alif bukan siapa-siapanya, tapi ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri, jika Sandi balik dia akan memutuskan Alif dengan cara baik-baik. Ia tidak mau Sandi terlibat dengan masalahnya. Apalagi berurusan dengan Alif, Sandi tidak akan aman ditangan Alif.
Meilita menangis bukan karena Alif, dia menangis karena rindu dengan sahabatnya, mengingat canda tawanya. Walaupun Rahma sudah membantu ingin membahagiakan temannya, tetap saja Meilita tidak pernah berubah sifat, dia tetep memperdulikan sahabatnya. Walaupun ini cukup alay bagi kalian.
Selama Sandi di Spanyol, ia selalu menstalker akun instagram Meilita. Dia tidak memfollownya, mungkin pemikiran dia adalah, untuk memberikan kejutan saat kedatangannya jika ia balik ke Indonesia. Sandi selalu melihat foto-foto Meilita, yang selalu tersenyum dengan sangat bahagia, ia berpikir bahwa pasti sahabatnya sedang berbahagia dengan teman barunya, walaupun tidak bertemu dengan dia.
Yang Sandi ingin tau adalah siapa poto laki-laki yang berada di instagram milik Meilita, ternyata itu adalah Alif. Siapa lagi kalo bukan makhluk astral itu yang mencoba bertukar akun oleh Meilita. Awalnya Sandi tidak memperdulikannya. Tapi ia merasakan bahwa anak ini sangat mencurigakan. Terkenal sebagai brandalnya sekolah, dia tidak percaya dengan hubungan Alif dan Meilita, dirinya tidak setuju, tidak tau kenapa. Ia mencoba mengikhlaskan itu mungkin yang terbaik untuk Meilita dan juga dirinya.
Sandi memasuki kelas dengan berjalan santai, sambil memberi senyuman tipis, kepada kakel, dekel dan teman sebayanya yang menyapanya, kebanyakan dari kaum hawa. Sandi tidak peduli dengan banyak wanita yang selalu meneriaki namanya. Semenjak Sandi pindah di sekolah ini, dia selalu banyak fans, sehingga followers instagramnya bertambah banyak. Sandiberjalan dikoridor dengan earphone yang menempel di kedua telinganya dan dia masih menggunakan jaket berwarna hitam kesayangannya.
+++
Meilita melihat kedatangan Sandi dengan jaket hitam yang dipakainya, rambutnya yang berwarna agak pirang, bibirnya yang begitu tipis dan memerah, hidungnya yang mancung, dan bulu matanya begitu tebal. Itu yang membuat kegantengan Sandi bertambah. Meilita yang menyadari dengan kelamunannya tersadar dan mengalihkan pandangannya melanjutkan kebuku bacaannya agar Sandi tidak melihat bahwa pipi Meilita sekarang memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEILITA
Fiksi RemajaSeorang gadis yang bernama Meilita Azzahra Putri yang ditinggal pergi oleh sahabatnya, karena sahabatnya ini ingin pergi ke negara Spanyol dan melanjutkan sekolah menengahnya di sana. Meilita mengira bahwa itu hanya mimpi, tapi dugaannya salah, itu...