17. PS

86 92 6
                                    

" jodoh mah gak bakal ketuker, paling nyasar di temen" Sandi Ramadhan

Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment, Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari author

Fia_njung @silfiafia_tnjg dan @meilita_azzahra


________________________________

Irfan yang sudah menggantikan pakaiannya, dia keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan Sandi. Orang yang dia cari ternyata sudah ketemu, dia melihat wajah Sandi yang murung.

Karena sedari tadi didapur ada suara bising, dan suara orang berteriak,itu merupakan hal biasa pasti Sandi senang bercanda dengan kakaknya, tapi ini beda. Biasanya kakaknya yang murung tapi ini berbeda.

"Bang" panggil Irfan yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

Meilita menengok kearah Irfan dan melirik kearah Sandi yang masih fokus dengan ponselnya, anak itu masih marah, sudah kelihatan dari wajahnya yang sedari tadi belum berubah. Meilita hanya bisa menahan tawanya karena melihat wajah sandi yang masih marah seperti anak kecil.

"Hahahaahaha" ketawa Meilita keluar sangat kencang dan diberikan tatapan sinis oleh Sandi, karena Meilita sudah tak tahan menahan tawanya.

"napa ketawa?" tanya Sandi ketus karena dia tidak suka saat Meilita menertawakannya hingga saat ini.

" ululululu, babang sandi yang lucu, ngambek nih" ledek Meilita sambil mengacak rambut tebal Sandi yang sedikit pirang.

" diem luh!" tegas Sandi dan membenarkan rambutnya kembali.

Meilita tertawa lagi dan mengambil ponsel sahabatnya yang sedari tadi masih dimainkan. Irfan yang melihatnya hanya tertawa kecil.

" eehh cemilan aku jangan dibawa" ucap Meilita pada saat cemilannya diambil paksa dari pangkuannya.

"Bodo amat, kamu ngambil hp, aku ambil cemilan kamu lah" jawab Sandi ketus dan memakan cemilan itu dengan lahap sambil menonton TV.

' untung ganteng luh, coba kalo gak. Udah gw ceburin kali ke kolam ikan'batin Meilita dan menghembus napasnya kasar lalu menyenderkan tubuhnya di sofa.

Irfan yang sedari tadi menonton adegan sang kakak dan sahabatnya hanya bisa menepuk jidatnya pelan.

" bang" ucap Irfan lagii, semoga aja terdengar oleh Sandi tidak seperti tadi.

"Hmm" ucap Sandi yang masih didalam mulutnya penuh dengan biskuit yang dimakan.

" main ps yukk "ajak Irfan

" kuyy, dimana?" ucap Sandi senang dan meletakkan toples cemilan itu ngasal, untung saja tidak jatuh, kalau jatuh Meilita pasti marah besar. Dan, Sandi masih dalam keadaan mulutnya yang membesar karena masih mengunyah biskuit didalamnya.

" yeeeh, diajak main ps aja langsung" ucap Meilita memutar bola matanya malas.

" lah bodo amat" ucap Sandi

" njirt songong amat lu" ucap Meilita yang sudah menahan amarahya

" kuy maen dimana?" tanya Sandi yang tidak memperulikan Meilita yang sudah menatapnya dan mengambil cemilan kesukaannya

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang