9. Ada apa dengan Sandi

123 114 1
                                    

' orang yang selama ini aku cintai. Ternyata mencintai orang lain' Satrio Putra Bryansyah.

Beberapa bulan kemudian. Semenjak Meilita mengenali Satrio, Sandi merasa terlupakan, Sandi merasa Meilita menjauh darinya, selalu menyisahkan waktu untuk Satrio.

Mungkin Meilita belum menyadari bahwa Sandilah yang sudah membantu Satrio mendekat dengan Meilita. Dari dulu Sandi ingin menyatakan perasaannya kepada sahabat kecilnya itu. Tapi dia blom siap, entah kapan dia akan siap menyatakan perasaannya. Sandi juga tidak tahu apa yang diinginkan Satrio, bahwa dia ingin mendekati Meilita. 

Sandi mengira Satrio menyukainya, karena setiap Sandi bercanda dengan Meilita. Satrio selalu meberikan tatapan yang sulit untuk dimengerti orang-orang. Sandi mencoba untuk mengikhlaskannya. Tapi apa boleh buat, hatinya selalu pedih saat melihat Meilita selalu memperdulikan Satrio.

Lain hal nya dengan Meilita yang selalu mengajak Satrio jika Sandi mengajak pergi jalan-jalan. Bahkan janjinya Meilita yang ingin memperbaiki rumah pohon mereka yang sudah rapuh dibatalkan olehnya, Sandi sedikit kecewa terhadap perilaku Meilita itu kepadanya. Tapi ia berusaha sekuat mungkin untuk tetep merasakan biasa saja. Akhirnya Sandi memperbaiki sendiri yang dibantu oleh abangnya yang bernama Faqih yang baru saja pulang dari Spanyol.

Sandi selalu menahan rasa cemburunya. Dia tidak mau Meilita atau Satrio mengetahuinya. Sandi hanya memberitahu kepada Yohan tentang kondisi hatinya sekarang. Walaupun Yohan termasuk orang yang pecicilan. Dia selalu menjaga rahasia Sandi jika temannya ini mempuyai masalah. Hanya kepada Yohan lah Sandi mau berbagi masalah hidupnya.

Sandi menelusuri koridor dengan langkah yang sangat cepat, karena dia ingin memberi tahu tugas dari bu Melati, karena Sandi ingin memberikan pr itu kepada Meilita. Karena Meilita sudah marah-marah tidak jelas, saat Sandi tidak ingin memberitahunya.

Akhirnya Sandi akan memberitahu diwaktu pelajaran belum dimulai. Tapi apa, rencananya gagal kembali. Satrio sudah memberi tahu tugas bahasa inggris itu kepada Meilita. Dia melihat Satrio sedang duduk dikursi milik Sari yang kosong. Meilita yang melihat kedatangan Sandi berdiri terpaku di depan pintu kelas langsung mengunjunginya.

" San, aku mau lihat tugas kamu" mintanya.

Sandi hanya diam tidak merespon, sebenarnya dia ingin memberikan tugas iru kepadanya, ia merasa bahwa Meilit hanya meminta kepadanya tidak Satrio. Tapi ia langsung berjalan melewati Meilita dan duduk dikursi dengan wajah yang kusut.

Meilita yang melihat Sandi seperti itu terkejut dan terpaku, apa yang terjadi dengannya. Apakah Meilita salah, apakah Sandi cemburu karena meilita hanya berdua dengan Satrio dikelas.

Satrio yang melihatny hanya diam dan berenjak berdiri untuk pindah duduk dari kursi Sari dan menuju kursi miliknya yang sebangku oleh Sandi yang diam sambil mendengarkan earphone miliknya.

" San, lu kenapa sih? " tanya Satrio sambil duduk dan melihat Meilita yang masih terpaku.

" gak apa-apa, udah sono lanjutin kencannya" jawab Sandi tak melirik sedikitpun ke Satrio maupun Meilita sambil mendengarkan alunan musik yang ia dengar.

"Maksud lu apaan sih, gw sama Mei cuma bahas tugas bu Melati kok, kasian Meinya udah nungguin lu, itu juga gw kasih tau sedikit, sisanya sama lu aja, gw juga pengen liat sama lu, kan sekalian" jelas Satrio lagi sambil memegang bahu Sandi dan menaik turunkan alisnya.

Sandi yang mendengarnya langsung mengeluarkan buku tulisnya dan memberikan kepada Meilita yang masih menatapnya. Tidak bicara sedikit pun, dengan wajah datarnya. Meilita yakin pasti Sandi sedang marah.

" makasihh Sandi " ucap Meilita sesenang mungkin, agar Sandi luluh saat melihat wajahnya.

Tapi ternyata tidak, Sandi melihatnya dengan wajah yang datar. Tidak sedikitpun tersenyum. Meilita merasa bersalah dan dia langsung duduk di kursinya sambil mengerjakan tugas yang dia belum selesaikan.

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang