3. Kayak kenal?

157 135 11
                                        

Hari sudah malam. Meilita terbangun dari tidurnya dengan tidak menggunakan bantal, sehingga kepalanya terasa sakit saat ia bangun. Kemudia ia berenjak bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya agar terasa segar. 

Sesudah mencuci wajahnya ia melihat jam dinding yang berada di atas pintu kamarnya, ia menyipitkan matanya karena matanya masih sangat buram akibat tidurnya, kemudian ia mendekati jam dinding tersebut yang berwarna kuning berbentuk lingkaran bertema minions. Ternyata jam menunjukkan pukul 3 pagi.

Kemudian ia merasakan perutnya sangat lapar, ia baru ingat kemarin ia tidak sempat makan, karena mengurungkan dirinya dan tertidur. Ia tidak memikirkan makan terlebih dahulu. Tapi ia berpikir untuk shalat sunah terlebih dahulu, baru berenjak kedapur agar dia berani sendiri saat kedapur.

Sesudah selesai shalat sunah ia melipat mukena dengan sangat rapi dan menaruhnya di tempat semula, Meilita tidak sadar, bahwa ia memakai gelang yang di beri oleh sahabatnya itu, ia tidak ingat siapa yang memakainya, padahal ia hanya memegang lalu tertidur. Meilita  berpikir positve , mungkin ibunya atau dirinya yang lupa saat tertidur langsung memakainya.

"kok gw make gelang sih, kan pass gw belum tidur, ini gelang gw pegang, aahh palingan ibu gw"ucap meilita kebingungan dan berenjak keluar dari kamarnya menuju dapur.

Sampai di dapur ia hanya membuka lemari es, yang berisi kue brownies yang sudah di buat oleh ibu Maria kemarin, ia mengeluarkannya dan memakan kue brownies itu dengan lahap.

Meilita tidak sengaja menjatuhkan tutup panci yang berada di meja yang ia duduki sekarang. 'plaaaatakk ' suaranya cukup keras hingga Meilita menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya.

"eehh anjayy, malah pake acara jatoh segala, entar ada yang bangun gimana? Lu mau tanggung jawab? " ucapnya dengan tutup panci itu kemudian ia menaruhnya kembali di tempat yang tergantungnya alat-alat masak.

Ibu Maria terbangun karena suara benda jatuh yang berada didapur, begitu juga dengan Irfan. Tidak berpikir panjang, ibu Maria langsung mengecek dapur dan berjalan mengendap-endap. Sedangkan Irfan, adik bungsunya Meilita, mencoba memberanikan diri untuk mengecek dapur. Karena, jarak kamarnya dengan dapur dekat, jadi tidak heran bahwa suara itu terdengar. Kenudian ia menemukan ibu Maria yang sama dengannya ingin mengecek dapur.

"buu siapa yang di dapur? " tanya Irfan saat dirinya mendekati ibu Maria.

"Gak tau dek, ibu juga mau lihat" jawab ibu Maria.

" Yaudah kita lihat sama-sama ya bu, palingan kak mei atau gak kak lina" ucap Irfan santai

ibu Maria hanya mengangguk dan terus berjalan mengendap kearah dapur diikuti oleh Irfan yang berjalan dibelakangnya. Sampai ditempat,Irfan memimpin. Pas sekali lampu yang berada di dapur mati, akhirnya Irfan menuju saklar dapur untuk menyalakan lampunya. Dan mereka melihat Meilita yang sedang memakan kue yang berada di kulkas.

"kak, kok lu makan kue nya sih!" ucap Irfan.

"Hehe, laper gw, eehh ibuu, gpp kan kakak makan? " ucap Meilita sambil terkekeh dan menyengir.

"Iya udah gak apa-apa, orang itu buat bekal kamu juga kok" jawab ibu Maria sambil berjalan menuju anak sulungnya itu yang sedang makan.

"Yhaaa jatah gw mana kak? " ucap Irfan yang kesal karena kue tersebut sudah tinggal setengah.

"Wlee, gw laper, perut gw udah di adakan konser blackpink" ucap Meilita sambil mengeluarkan lidahnya dan mengejek adik bungsunya

"Kan buu bener dugaan Irfan, pasti kak Mei, gak salah algi" ucap Irfan sambil tersenyum kebenaran.

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang