' Kamu itu nyebelin, tapi tetep ngangenin ' Sandi Ramadhan
Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment, Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari author
Fia_njung @silfiafia_tnjg & @meilita_azzahra
_____________________________
Malam yang gelap sudah berganti pagi yang cerah, sinar matahari telah muncul di sebelah timur. Meilita sudah bangun sangat pagi, karena dia ingin menghabiskan waktunya bersantai di rumah sebelum Sandi menjemputnya. Ia ingin bermain game online, karena sudah lama tidak ia mainkan, dan ia ingin merefresh kan otaknya karena ujian dan kejadian perkelahian itu. Jangan tanya, apakah dia sudah membaik apa belum. Ia sebenarnya belum di bolehkan oleh ibunya untuk pergi keluar. Tapi apa boleh buat, permintaan nya harus dituruti, walaupun Sandi sudah melarangnya, ia tetap tidak peduli dengan luka yang berada di kepalanya itu.
Baginya, luka itu tidak terlalu berbahaya hanya luka kecil. Jika ia pergi keluar, ia masih bisa menutupi lukanya dengan rambutnya. Sandi harus bersabar untuk memberitahu kepada sahabatnya bahwa luka yang dia alami hampir serius. Tapi di anggap remeh oleh sahabatnya. Karena Meilita memang sudah biasa jika ia ingin merefresh otaknya, ia tidak memperdulikan luka ataupun keadaan. Jika temannya tidak bisa ikut, ia bisa pergi sendiri walaupun itu sangat pagi. Meilita mengajak Sandi ke toko buku untuk membeli novel barunya, memang keinginannya mengajak Sandi pagi-pagi. Padahal toko buku itu belum tentu sudah buka pada pukul 8 pagi. Entah apa yang Meilita inginkan, kita tidak tahu.
Sambil menungu Sandi yang belum jelas bahwa dia akan datang lebih cepat. Meilita bermain game online bersama Irfan di sampingnya,sambil manyalakan TV dan duduk di sofa. Game itu sudah sangat lama ia mainkan. Sampai Irfan sudah dia kalahkan pangkatnya.
" kak" panggil Irfan kepada Meilita yang berada di sebelahnya duduk di sofa sambil bermain hp. Padahal TV sudah dia nyalakan tapi tak ia tonton.
" apaan" jawab Meilita, matanya masih fokus dengan hp itu.
" kakak kan nanti ke toko buku kan?, Irfan tadinya mau ikut tapi gak bisa. Jadi Irfan nitip beli komik ya" ucap Irfan dengan membujuk sang kakak.
" komik apaan?" tanya Meilita yang masih memainkan hpnya.
" komik yang biasa gw beli kak, kan kakak tau. Nanti gw kirimin dah judulnya" ucap Irfan dengan sedikit bersabar, karena sang kakak terlalu fokus dengan hp nya.
" yaudah, nanti gw beliin. Mana duitnya" ucap Meilita yang masih fokus dengan posisinya.
Mata Irfan terbelalak dan dia sedikit merengek kepada sang kakak agar Meilita mau meminjamkan uangnya.
" pake duit kakak dulu ya, pliesssss" ucap Irfan memohon dan mendekatkan wajahnya kearah meilita.
" eehh, iya-iya" ucap Meilita dengan mengacak rambut Irfan yang tebal dengan gemass, walaupun matanya masih melirik ke hp.
Sedang asik bermain game, seketika ada panggilan dari hp nya. Dan game itu hampir saja dia menangkan, ini yang paling dia benci, ada yang nelfon tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEILITA
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Meilita Azzahra Putri yang ditinggal pergi oleh sahabatnya, karena sahabatnya ini ingin pergi ke negara Spanyol dan melanjutkan sekolah menengahnya di sana. Meilita mengira bahwa itu hanya mimpi, tapi dugaannya salah, itu...