12. Kejutan?

107 103 13
                                    

" Jangan pergi jauh-jauh, nanti aku rindu " Meilita Azzahra Putri
------------------------------------------------

Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment,  Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari author

Fia_njung @silfiafia_tnjg

______________________________________

Kertas yang berisi tulisan bahwa Meilita harus berada di daerah rumah pohon milik mereka berdua. Dia sangat takjub saat melihat rumah pohonnya sudah di renovasi oleh Sandi. Dia merasa menyesal, karena tidak membantu Sandi pada saat memperbaiki rumah pohon milik mereka berdua.

Meilita  memanjat dan duduk diatas rumah pohon itu untuk mencari keberadaan Sandi, karena itu perintah yang berada dikertasnya. Dia melihat sosok anak kecil yang sedang duduk sendirian di tepi danau. Meilita berenjak turun dari rumah pohon dan menemui perempuan itu.

Dia melihat anak kecil itu sedang merangkai bunga-bunga yang indah. Saat anak kecil itu membalik tubuhnya menghadap Meilita. Ternyata itu anak kecil yang sedang memegang setangkup bunga. Meilita menutup mulutnya tidak percaya dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

" adek, ini buat siapa? " tanya Meilita yang masih tidak percaya dengan bunga tersebut.

" ini buat kakak yang cantik. Dari seseorang,aku lupa namanya siapa kak,dia baik kak. Sama seperti kakak" jawab anak kecil itu tersenyum sambil memberikan bunga itu kepada Meilita dan pergi sambil melambaikan tangannya 

Meilita membalas lambaian tangan anak kecil itu dan membaca isi kertas itu

' cari aku di tepi danau, kalau gak mau yaudah gak apa-apa'

Meilita menahan tawanya saat membaca surat itu dan mencari seseorang ditepi danau. Dia sangat lelah, padahal dia belum sempat istirahat tapi dia sangat penasaran dengan ini. Akhirnya dia menemukan Yohan yang sedang berdiri di dekat pohon besar. Meilita menghampirinya.

" Yohan, katanya lu mau eskul gimana sih" ucap Meilita sambil menepuk punggung Yohan agar orang itu menghadap ke dia.

" sorry, gw lupa kalo hari ini gak futsal, oohh iya nih ada kertas lagi " ucap Yohan terkekeh dan menggarukkan tekukannya yang tidak gatal.

Meilita menerima kertas itu, dia sangat sulit membukanya, karena tangan kirinya sedang memegang sebaket bunga yang cukup besar. Kemudian dia menaru bunga itu dipinggarnya dan membaca isi tulisan kertas itu.

' capek ya?  Kalo capek istirahat aja, disitu ada tempat duduk sama minuman favorit kamu'

Kemudian Meilita memerhatikan sekelilingnya apakah ada tempat untuk dia istirahat, dan ternyata benar. Ditempat itu ada meja, kursi dan lilin ditengah-tengah meja. Meilita duduk dan meminum jus alpukat kesukaannya itu yang sudah tersedia di sana.

Sandi telah memerhatikan gerak gerik Meilita, kemudian dia berjalan dengan mengendap-endap sambil memegang kain untuk menutup mata sahabatnya ini. Kemudian dia tersenyum bahagia saat sahabatnya ini terkejut.

" ehhh, ini siapa? " tanya Meilita yang ketakutan karena matanya sudah tertutup dengan kain oleh seseorang.

Sandi hanya tertawa pelan dan menyuruh Meilita berdiri.

" ini aku, kamu tunggu disini dulu ya"ucap Sandi dan pergi meninggalkan Meilita sendiri dengan keadaan matanya yang tertutup oleh kain.

+++

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang