"Lebih baik kejar cita-cita terlebih dahulu. Dari pada kejar gebetan yang blom pasti" Muhammad Yohan Ismail
Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment, Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari authorFia_njung @silfiafia_tnjg & @meilita_azzahra
_________________________________
Sandi keluar dari ruang ganti dengan keadaan rambut yang basah. Sengaja, biar dia tidak memikirkan kalimat itu lagi. Jika wajahnya atau rambutnya di basuh dengan air, pasti akan merasakan kesejukan yang sangat luar biasa.
Ia berjalan menuju kelas untuk meletakkan kembali seragam sekolahnya kedalam tas, lalu pergi menuju lapangan. Sebelumnya dia ingin mencari Meilita, tapi yang dia cari tidak ada, hanya menemukan Putra pembina lomba basket tersebut.
" yuk San, dikit lagi kelasan lu" ucap Putra dengan mengajak Sandi menuju lapangan.
" bentar, gw mau nyari... " ucap Sandi dengan nada panik dan terpotong oleh Putra.
" Meilita?, noh dia di sono udah nungguin lu juga" ucap Putra dan menunjuk kearah kursi penonton yang diduduki oleh Meilita beserta Bela.
Bela asik sekali dengan ponselnya, sehingga dia tidak menghiraukan Meilita yang sedari tadi sedang mencari seseorang.
" Sandiiiiii" panggil Meilita meneriaki kearah Sandi yang sudah datang bersama timnya untuk memulai pertandingannya.
Sandi menoleh dan mancari sumber suara itu, kemudian dia melihat Meilita melambaikan tangan ke arahnya lalu di balas senyuman oleh Sandi.
Tim lawan sama sekali belum muncul, Sandi yakin yang dibicarakan orang tadi itu hanya ingin manakuti, dan benar saja anak itu datang dengan timnya dengan gaya yang begitu sok kuasa.
" ketemu lagi kita" ucap Alif dengan menghampiri Sandi.
" mau loh, apa sih" ucap Sandi ketus.
" mau gw, yang kalah jauhin dia" ucap Alif mengancam Sandi sambil menunjuk kearah Meilita
Sandi melirik kearah Meilita yang sedang mengobrol dengan Bela, untung saja sahabatnya tidak tau kalau ia di tunjuk oleh makhluk astral ini.
Wasit melemparkan koin ke atas udara lalu di ambilnya dan memulai pertandingannya dari tim sandi.
" Meii, Alif mainnnn" ucap Bela dengan menepuk pelan paha Meilita.
" haa! Emangnya dia bisa main? " tanya Meilita yang sudah memiliki rasa tidak nyaman.
" ada yang gak beres nih kayaknya" ucap Bela yang panik juga saat melihat Alif mengambil bola basket dari tim Sandi dengan kasar.
Dann masuklah point di tim Alif, Sandi sangat geram dengan cara bermain yang seperti ini. Bela memanggil nama Putra yang berada tidak cukup jauh darinya.
" Putraaa" panggil Bela, lalu Putra menengok dan mengunjungi Bela.
" kenapa? " tanya Putra sambil melihat kearah Bela lalu ke Meilita.
" Alif main?" tanya Bela kepada Putra.
" iyaa" jawab Putra bingung ada apa, dan kenapa jika Alif main. Memangnya masalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEILITA
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Meilita Azzahra Putri yang ditinggal pergi oleh sahabatnya, karena sahabatnya ini ingin pergi ke negara Spanyol dan melanjutkan sekolah menengahnya di sana. Meilita mengira bahwa itu hanya mimpi, tapi dugaannya salah, itu...