22. UKS

94 96 9
                                    

" Jujur aja, Lu pasti pernah berharap dia suka sama Lu. Tapi kenyatannya, dia suka sama yang lain. Itu sakit bro " Muhammad Yohan Ismail

Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment, Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari author

Fia_njung @silfiafia_tnjg & @meilita_azzahra

________________________________

Bela sudah membukakan pintu UKS dan masuklah Sandi kedalam bersama Meilita yang di gendongnya tadi. Bela pun mengambilkan kotak p3k untuk mengobati luka Meilita yang darahnya sudah mengalir disekitar wajahnya.

" biar gw aja" pinta Sandi kepada Bela.

" terus luka lu gimana? " tanya Bela sinis kepada Sandi yang bersifat sok dingin.

" luka kecil ini mah, udah biasa" jawab Sandi sambil mengobati luka Meilita.

Luka yang berada di kepala Meilita sudah bersih dan sudah diberikan hansplas oleh Sandi. Tinggal menunggu bidadari kecilnya ini sadar. Pak Tarno sudah memeriksa keadaan Meilita. Tiba-tiba Satrio pun datang membawakan makanan untuk teman-temannya yang berada di UKS.

" pak, Meilita gak apa-apa kan? " tanya Sandi yang khawatir dengan keadaan sahabatnya ini.

" gak apa-apa, dia cuma kecapean aja. Yaudah bapak pamit dulu ya" ucap pak Tarno. Dia adalah guru ipa, sekaligus pembina PMR sehingga jika ada murid yang mempunyai sakit parah atau tidak. Hanya dia yang dapat menolongnya.

" nihhh guys gw bawa makanan" ucap Satrio yang baru datang sambil membawa dua kantong plastik putih berisi cemilan sangat banyak.

" pass bangett, perut gw laper" ucap Yohan dengan mengambil paksa kantong plastik putih berisi cemilan.

" yeeehh, kayak gak di kasih makan satu tahun" cibir Bela.

" eeehh, sirik aja lo" ucap Yohan sambil memakan cemilan itu.

" baguss Satrio, yaudah bapak pamit ya. Jagain Meilita, sebentar lagi dia sadar" ucap pak Tarno tersenyum dan pergi menuju ruang guru yang tidak jauh dari UKS. Dan diangguki oleh para muridnya.

Sandi masih setia menemani Meilita dengan duduk disebelah ranjangnya. Dia masih melihat wajah sahabatnya ini dengan penyesalan. Dia teringat kejadian 4 tahun lalu, dimana kejadian adik tirinya ataupun yang mau dibilang kekasihnya dengan keadaan seperti ini perkelahian dia dengan teman lamanya dulu

Dia tidak mau Meilita seperti itu. Sudah cukup dia pergi, tapi sekarang,jangan Meilita. Sandi memegang tangan Meilita cukup erat. Dingin, dan pucat, bibir yang tadinya memerah menjadi putih.

Satrio sudah mengajak Sandi untuk makan terlebih dahulu. Tapi temannya ini terus menolak.

" Sann, makan dahh. Itu Meilita cuma tidur kok gw yakin, dia gak bakal koma. Slow aja napa"ucap Yohan santai sambil memakan keripik singkong milik Nila tanpa meminta izin.

" eehh, kampret lo! Makanan gw lo makan" ucap Nila dengan nada sedikit meninggi.

" gak apa-apa sayang, aku minta sedikit kok" ucap Yohan terkekeh. Nila hanya melihat sinis kearah Yohan

" sebenernya lu suka sama Nila apa Yasmin?" tanya Rahma yang penasaran dengan isi hati Yohan

Yasmin yang awalnya hanya memakan cemilan tiba-tiba saja tersedak saat namanya terpanggil. Bela yang berada di sebelahnya langsung memberikannya minuman.

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang