' semenjak aku menemukan kamu, aku udah berhenti mencari' Meilita Azahra Putri.
Semenjak kejadian kemarin. Sandi, Satrio dan Meilita sekarang sudah sangat dekat, apalagi Sandi yang sudah menganggap Satrio adalah sahabatnya. Banyak siswa-siswi yang takjub melihat wajah Satrio yang berubah, yang dulunya culun, cupu, sekarang tidak. Satrio bergayakan rambutnya seperti anak jaman sekarang, sehingga siswi takjub dan mulai tergakum oleh Satrio.
3 anak cowo dan 6 anak cewe berjalan di koridor sekolah menuju kantin. Semenjak Meilita sudah kenal Satrio dan mengetahui masa lalu Satrio, akhirnya Meilita menganggap Satrio adalah sahabatnya. Begitu juga dengan Sandi yang membantu Satrio jika mempunyai masalah. Meilita yakin, Sandi pasti akan membantu. Dia juga tau apa tujuan Sandi membantu Satrio.
Walaupun Meilita sering dengan Sandi dan Satrio. Dia tidak melupakan teman-temannya itu, dia juga mengajak mereka kekantin bersama. Satrio sekarang sudah pandai bergaul.
Berbeda dengan Sandi yang memiliki teman hanya Satrio dan Yohan. Itu sudah cukup, dia tidak ingin terlalu banyak teman, mungkin dia sudah nyaman dengan mereka berdua. Yohan adalah teman satu SDnya Sandi dulu, Yohan juga mengenali Sandi dengan baik, walaupun Yohan mempunyai kepribadian seperti anak kecil. Tapi bagi Sandi,sifat itu dapat membantu moodnya kembali.
Sesampai dikantin mereka semua mengambil tempat makan yang berada di pojok agar mereka bisa sepuasnya pada saat berbicara dan bercanda. Sekarang giliran Nila dan Yasmin yang harus memesan makanan. Mereka memesan makanan dengan cara bergilir dan bergantian. Agar tidak terjadi keributan.
" mesen apa aja nih, gw udah bawa kertas" ucap Nila sambil mengeluarkan kertas dari saku pakainnya.
" yakan kita udah banyak anggota" jelas Yasmin sambil mengeluarkan pulpen untuk ditulis pesanan teman-temannya dikertas yang dibawa oleh Nila.
" gw mesen somay aja ya sama jus alpukat" ucap Meilita sambil mengangkat tangannya.
" gw samain kayak Mei" sambung Sandi yang tepat duduk di hadapan Meilita.
" gw juga" lanjut Satrio yang duduk disebelah Sandi.
Bela bingung dan curiga, ada apa dengan mereka bertiga. Ia tidak mengerti apa yang mereka lakukan.
" napa lu berdua ngikutin Mei? " ucap Bela.
" suka-suka gw dong "ucap Sandi dan Satrio berbarengan.
Meilita yang mendengarnya memberikan cengiran kuda kepada Bela yang duduk disebelahnya yang berhadapan dengan Satrio. Bela yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas dan tidak memperdulikan mereka.
+++
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari menit yang lalu, tapi Meilita blom pulang karena hari ini jadwalnya dia piket, begitu juga dengan Sandi yang piket berbarengan dengannya. Bagi Sandi ini adalah kesempatannya untuk melakukan aksinya. Karena dia memang paling senang kalau Meilita marah.
Sandi terkejut ketika saat Satrio masih berada di sekolah, dia merasakan bahwa kesempatannya gagal, ide akal Sandi sudah ia rencanakan secara lancar. Tapi, ketika Satrio datang sambil merangkul tasnya. Rencama itu hilang seketika. Satrio blom pulang karena dia ada eskul futsal sehingga dia menunggu 2 sahabatnya itu piket. Dirinya takut ada para siswi datang menghampirinya dan mengajak selfie sehingga dia memutuskan untuk menunggunya di kelas.
Satrio melihat Meilita yang kelelahan menyapu, akhirnya dia mempunyai ide untuk membantunya.
" sini Mei gw bantuin" ucap Sandi sambil mengambil alih sapu yang dipegang oleh Meilita.
" nah iya gpp bagus, gw capek banget soalnya" ucapnya sambil duduk di bangku guru, karena bangku murid telah diangkat ke atas meja oleh Sandi.
" nahh kan enak kalo kayak gini" ucap Sandi sambil berjalan menuju Meilita dan tersenyum

KAMU SEDANG MEMBACA
MEILITA
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Meilita Azzahra Putri yang ditinggal pergi oleh sahabatnya, karena sahabatnya ini ingin pergi ke negara Spanyol dan melanjutkan sekolah menengahnya di sana. Meilita mengira bahwa itu hanya mimpi, tapi dugaannya salah, itu...