19. Pesan Bunda Renata

82 90 0
                                    

" Cuma sama kamu aku bisa tertawa karena hal-hal konyol " Meilita Azzahra Putri

Vomentnya jangan lupa dong:)
Hargai author dengan memberi voment, Bagi penulis, voment itu berharga:)
Untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi dan kelanjutan cerita yang menarik
Jadi tolong berikan author voment.
Jika ada kalimat yang salah ataupun perkataan dialog, tolong dikomentar:)
Voment dan komentar gratis kan? Gk bayar kok.
Salam dari author

Fia_njung @silfiafia_tnjg dan @meilita_azzahra


______________________________

Sandi berjalan gontai menuju ruang keluarga dengan membawa piring dan sendok. Meilita berjalan dibelakang Sandi dengan wajah yang ceria. Bunda Renata sudah memotong kue itu dengan senang.

" kuenya beli apa bikin? " tanya bunda Renata kepada Sandi dan Meilita.

" beli lahh, masa bikin. Ya kali Sandi bikin" cibir Faqih lalu diberi cubitan kecil oleh Meilita.

Sandi yang mendengarnya, hanya memutar bola matanya malas dan membiarkan abangnya terus mengoceh.

" bikin bundaa, aku sama Sandi yang buat" ucap Meilita dengan menyenggol lengan Sandi yang sedang memakan kue dan hampir tersedak.

" iya bunn, cobain dehh, enakk banget" ucap Sandi dengan memberikan jempolnya kearah bundanya.

Bunda Renata menurut dan memakan kue itu dengan mengunyahnya dan merasakannya.

" eehh iyaaaa, enak banget. Mei, San, bunda gak nyangka kalian bisa bikin kuenya" ucap bunda Renata dengan memuji mereka berdua.

Bang Faqih yang mendengarkan ucapan bundanya tidak percaya. Lalu Sandi memberikan sepiring berisi kue itu ke abangnya dan diberikan tatapan tidak percaya oleh Faqih.

" cobain bang, makanya jangan ngehina orang terus" ucap Sandi dengan sedikit mengejek kakaknya.

" cobain sayang, katanya laper" ucap bunda Renata dengan memamerkan potongan kue dari sendok lalu memakannya.

Faqih langsung menyodorkan sendok itu kedalam mulutnya memakannya dan meraskannya.

" wihhhh, enak bangettt. Kue brownies ya" ucap Faqih dengan rasa tidak percaya.

" bukannn, kue red velvet" jawab Sandi dengan ketus.

Mereka semua tertawa, kecuali Faqih yang masih diam dan memakan kue itu dengan sedikit ragu-ragu.

" maaf bunda, Mei sama Sandi cuma bisa kasih ini" ucap Meilita dengan ramah.

" gak apa-apa, sayang. Bunda udah seneng kok, apa lagi kita ngumpul-ngumpul kayak gini. Oohh iya ibu sama ayah gak datang?" ucap bunda Renata dengan tersenyum.

" maaf bunda, mereka gak bisa datang, soalnya lagi ngurusin sekolah Irfan"njawab Meilita ramah. Bunda hanya mengangguk paham dan kembali memakan kue.

" paaa, katanya mau ke kantor papa" ucap Faqih yang ingin memotong kue yang ketiga.

" nanti aja abis makan, papa mau makan lagi kuenya " ucap papa Rider yang menikmati sepotong kue itu

" banggg, itu perut apa karet? " tanya Sandi dengan melihat abangnya yang sudah menambah potongan kue 3.

" enak, kapan-kapan ajarin gw ya Mei" ucap Faqih.

" iya-iya" jawab Meilita dengan mengangguk.

MEILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang