Hal yang gw benci. Pura-pura baik-baik saja.
Jujur gw takut banget sama Jae akhir-akhir ini. Tapi ada yang bikin ge kagum sama satu cowok itu. Dia manis, romantis kepada Yeri.
Couple ter-manis. Iya, Jae dan Yeri. Seakan-akan tak terjadi apa-apa diantara mereka.
Disini gw cuma memandangi mereka dari pojok taman.
"HERLIN!" teriak Yeri saat mata kita saling menatap.
Ingin gw langsung melarikan diri tapi Yeri sudah berjalan ke arahku dengan diikuti Jae.
Jujur sekaranh gw gak mau menatap mata Jae.
"Eh, sorry nih gw ganggu lo berdua" kataku.
"Apaan sih enggak kali" kata Yeri sambil tersenyum manis.
Sungguh dia cewek baik tapi kenapa dapat cowok bangsat?
"Hmm, jadi iri deh kalo liat lo berdua" kataku.
"Hey....." Yeri menepuk pundakku "Lo kan bisa kek kita sama Rendi"
Tangan Jae memainkan ujung rambut Yeri.
"Apa sih? Udah ah. Bye, gw ganggu kek nya" Gw berpamitan.
Sedih emang kalo dateng ke kampus kepagian pasti liat beberapa pasangan romantis. Habis tuh waktu kelas selesai tapi gak langsung pulang, yang gw liat tambah banyak pasangan yang mengumbar keromantisan mereka.
"Huft" Gw menghela nafas di depan Fakultas Hukum (FH)
Sebenarnya gw cuma mengikuti kaki ini berjalan tapi kok nyampe FH.
"Herlin!" panggil seseorang yang berjalan ke arahku dengan gaya sok keren emang keren sih.
Tapi tiba-tiba dia seperti tersandung.
Gw tersenyum saat melihat dia jalan dengan kaki pincang.
OMG, gw ngerti ini dosa tapi lucu.
"Yaelah, temen kena musibah bukan malah dibantu malah di ketawain"
"Iya-iya maaf. Mana yang sakit? Sini gw bantuin!"
"Yaelah, diketawain baru di bantu dasar temen" protesnya.
"Lah, emang gw temen lo?" tanya gw.
"Iya tau yang lupa temen sekarang" katanya.
Dia adalah Kating gw, temennya Kulkas, dia Markonah. Gak lah dia Mark cuma gw suka panggil konah aja.
"Bang konah apaan sih? Kan emang jarang ketemu bukan lupa temen"
"Lupa temen lo itu. Fakultas kita tuh deketan tapi lo gak pernah mampir"
"Yaelah masak cewek ngapelin cowok bang"
"Gak apa. Beda"
Gw ngobrol sama bang Konah sambil mengelilingi FH.
Jarang-jarang gw ketemu bang Konah, dan ternyata dia tetap. Tetap Gaptek dan ponselnya masih android jaman kapan ya??
"Bang gak ada niat ganti ponsel?"
"Enggak"
"Why?"
"Because nanti I learn lagi cara use new ponsel. Kan ribet" Maklumi ya bule nyasar ya kayak gini.
"Bang konah gak ada niat ganti cara ngomongnya?"
"No, I sudah nyaman with my language ini"
Harus sabar kalo ngobrol sama bang Konah. Yang penting gak kayak bang Kulkas yang ngomongnya pake TOA.
£
Di apartemen gw menghempaskan badan gw ke sofa. Lelah? Iya, tapi tugas menumpuk kayak gunung.
Jadi, gw langsung mengerjakan tugas karna nanti malam gw mau refresing. Lama gak kesana. Kabarnya gimana? Tambah rame?
Tapi malam ini gw mau ke tempat lain agar tidak bertemu dengan orang yang gw kenal.
Alasan yang cukup membosankan.
Sebenarnya ke club-club elit kita perlu member card atau setidaknya kita yang diundang.
Gw punya beberapa member card dari beberapa club. Itu juga alasan kenapa My Dad sangat tegas padaku karna gw suka main ke tempat-tempat seperti.
Ayahku tau gw masih sering ke tempat-tempat seperti itu tapi dia sudah lelah denganku. Tapi dia pernah murka dan mengirim beberapa pengawal untuk menyeretku ke luar club + mengurungku 1 minggu di rumah.
Sekarang sudah larut malam, gw keluar dengan mini dress, heels dan make up yang standart untuk pesta malam.
Gw udah mesen taksi jadi begitu gw turun dari apartemen gw langsung pergi ke club.
£
Gw melihat sekeliling, sepertinya benar ada party besar di club ini.
Gw asal duduk di tempat kosong, gw udah pesen whiskey sebotol dan menikmati itu.
Disini banyak kegiatan entah itu berciuman, berdansa, atau transaksi terlarang. Gw sih udah biasa, gak kaget kok.
Dari semua disini ada satu, dua atau lebih yang mencari uang untuk hidup mereka. Bukan tak ada pilihan tapi mereka terpaksa atau malah terjerumus atau kemaun mereka sendiri. Hanya Tuhan yang tau motif mereka.
Gw udah minum beberapa gelas dan ya bisa di bilang gw udah nge-fly. Tapi gw masih sadar kok.
Gw ikut menari saat musik mulai berputar.
"BURN THE BEAT!" Gw teriak dong.
Seru banget rasanya.
TBC