18

1.8K 40 0
                                    

Pagi hari yang indah, seperti biasa gue bertugas membersihkan piring kotor setelah sarapan. Kalo Rendi dia lagi manasin mobilnya di parkiran.

BRAK.

Suara pintu dibuka dengan keras.

"HERLIN GAWAT! GAWAT LIN!"

Gue masih bingung nih Rendi kesambet apa coba?

"Apaan?"

"BAN MOBIL GUE BOCOR"

Astaga ini anak satu masalah ban bocor sampe teriak-teriak.

"Oh yaudah"

"Nyantai amat sih? Gimana berangkat kuliahnya?"

"Bisa naek motor?"

"Naek doang mah bisa"

"Ngendarain motor?"

"Bisalah. Ngapain nanya?"

"Okay. Wait a minutes"

Gue masuk ke dalam kamar mengambil kunci dan 2 helm.

"Nih, motor gue"

Rendi masih pake muka linglung.

"Maksudnya?"

"Punya SIM C?"

"Punya lah"

"Yaudah aman"

"Heh! Gimana gimana?"

"Yaudah kita ke kampus naik motor Rendi. Gitu aja bingung"

"Tapi kan panas?"

"Lebay lo kayak cewek"

"Kalo gue item lo nanti pergi"

"Terlalu halu lo" Gue udah jalan duluan keluar apartemen "Ayo! Mumpung masih pagi"

"Tapi~"

"Tapi tapi mulu lo, Ren"

£

Oke, dijalan menuju kampus tanpa banyak omong atau emang Rendi yang fokus nyetir?

"Ren?"

"Hmm" jawabnya.

"Yaudah nyetir aja"

"Gue udah lama gak nyetir motor"

"Gak apa. Yang penting gak lupa caranya"

"Lo dulu sebelum sama gue, nyetir sendiri?"

"Gak"

"Terus?"

"Disetirin angin"

"Hmm"

Gue senyum liat muka sebalnya Rendi dari spion.

Gak kerasa udah di depan kampus Falkutas FE.

"Turun sana!" Suruhnya.

"Heh ini motor gue" kataku "Ngapa lo yang sewot?"Gue udah turun.

"Suka-suka gue"

Brummm...

Lah Rendi langsung cabut.

"Tau ah. Dasat nyebelin"

Tin!!!

Gue noleh. Eh emang dasar Rendi minta dijitak.

"Apalagi?"

"Nih" dia memberikan botol kopi yang rasanya dia bawa buat dirinya sendiri.

"Yey kopi"

"Isinya susu cokelat. Gak baik minum kopi pagi-pagi"

"Tadikan isinya kopi item, Ren. Tadi gue liat kok"

"Ya itu punya gue. Punya lo susu aja"

"Kok gitu?"

"Biar sehat"

"Lo berarti gak sehat, entar sakit"

"Kalo sakit ada lo. Jagain gue. Kalo lo sakit, gue ogah jagain lo. Paham?"

"Gak adil"

"Udah bye. Ntar gue jemput"

Dia melaju ke arah Falkutas FK.

"GUE PINJEM MOTORNYA"

Untung ganteng, untung pinter, untung pacar orang.

"Cieeeee pagi-pagi udah so sweet" Sapa Yeri.

"Apa sih, Yer?"

"Itu tadi"

"So sweet dari mana? Orang dia resek banget"

"Tapi sayang kan?"

Hmm pertanyaannya.

"Nyaman sih gue"

"Lah?"

"Udah gak usah nanya"

"Lo gak mainin Rendi kan?"

"Kagak lah"

Pacar lo tuh yang mainin kita berdua.

"Nyaman dulu ya?? Gue gak nyaman sih"

"Kalo gak nyaman ya bilang dong. Biar bisa ngambil keputusan"

"Gitu ya?"

Eh, gue ngomong apa sih.

"Gue denger Jae main sama cewek FE selain gue"

Gue cuma pasang watados.

"Loh gak denger rumornya?"

Bukan rumor kali itu. Ini pelakunya di samping lo.

"Gak tuh. Apa gue aja kurang gaul?"

Dia cuma tersenyum penuh makna. Seakan dia hanya mencoba ngetes gue.

Gue bener-bener minta maaf.

Kadang kalo dipikir-pikir pasti Yeri sakit hati banget.

"Lo gaul kok" katanya.

TBC.

Friend with BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang