25

1.2K 42 2
                                    

Author Pov.

Yeri sedang belanja bulanan. Dia sibuk memilih beberapa keperluan. Bagaimana lagi dia sudah tinggal dengan Jae. Jadi semua keperluan rumah dia yang harus beli.

Saat asyik memilih-milih. Ada seorang anak kecil menabrak kakinya.

"Astaga kamu gak apa?" Tanya Yeri sambil berlutut.

"Huhuhu Glo takut, aunty"

seperti pernah dengar namanya - batin Yeri.

"Mana orang tua mu?" tanya Herlin.

"Tadi om elic disana beli es klim"

Gadis kecil itu menunjuk ke arah area es krim tapi tak ada orang.

"Ikut tante dulu ya" Yeri menggendong gadis kecil itu.

"Iya" Gadis itu sangat penurut.

Yeri medudukannya gadis kecil itu di troley nya.

"Aunty, so pretty" Gadis kecil itu mengucapkan dengan kedua membulat takjub.

"Kamu juga lucu kok"

"Aunty panggil Glo, ya, Glolia"

Yeri sangat gemas dengan gadis kecil itu bukannya malah menangis tapi gadis kecil itu menikmati berkeliling dengan Yeri.

"Glo, mama mu namanya siapa? " tanya Yeri.

"Mama hellin, mama glo juga cantik loh aunty"

"Pasti itu kan anaknya juga cantik"

tunggu herlin? Apa dia anak itu - batin Yeri.

Yeri membawanya ke pusat informasi mau mengumumkan tentang Glo.

"Aunty, jangan! Glo gak mau sama om elic. Glo mau sama aunty aja ya" matanya berbinar.

"Nanti om mu mencari loh Glo" kata Yeri.

"Om elic itu gak peduli sama Glo"

Gadis kecil itu seperti marah.

"Tututu Glo jangan marah ya!" Kata Yeri sambil mengelus rambut gadis kecil tersebut.

Yeri langsung memberitahukan ke pusat informasi bahwa dia menemukan gadis kecil tersebut dan meninggalkan nomer telpon. Karna Glo bilang dia lapar.

"Glo mau hokben?"

"Mau" jawab Glo dengan semangat.

Karna dia juga janjian dengan Jae di Hokben.

Saat mau memasuki Hokben Jae sudah menghampiri Yeri dengan maksud membawakan belanjaannya.

"Gloria?" Jae terheran-heran kenapa anaknya ada disini.

Walau hanya bertemu sekali tapi dia ingat betul jika itu adalah anaknya.

"Kamu kenal Jae?" tanya Yeri.

"Iya, dia dia anak Herlin"

"Oh, pantes mirip kamu"

"Aunty siapa dia?"

"Suami aunty Glo"

Jae masih kaget. Sampai mereka duduk dan Yeri menjelaskan semuanya.

"Glo makan yang banyak ya" kata Jae sambil menghapus sisa makan yang tertinggal di sudut bibir Glo dengan tisu.

"Seneng banget ya, Jae?" tanya Yeri.

"Iya, aku gak tau ternyata Glo selucu ini"

"Menyesal tidak?" tanya Yeri.

"Tidak, karna di hidupku ada kamu dan Glo"

"Halah basi" kata Yeri.

"Om om kok mirip Glo ya?" tanya Glo spontan.

Yakan dia ayah kandungmu - batin Yeri.

"Iya, kan om ayahmu Glo" Kata Jae.

"Heh mana tau dia masih kecil" kata Yeri.

"Glo seneng gak ketemu sama om?" tanya Jae.

Glo tersenyum merkah "Seneng"

Entah kenapa Glo langsung akrab begitu saja dengan Jae dan tanpa Glo minta Jae tau apa yang dibutuhkan.

Disini Yeri hanya sebagai penonton dan saksi bahwa Jae sangat menyanyangi Glo. Teramat-amat sayang.

Tapi takdir mengatakan hal lain. Mereka hanya bisa sebatas kenal. Bukan sebagai Ayah dan anak.

"Om, tau gak?" tanya Glo.

"Glo suka sama om"

Cup.

Glo mencium pipi Jae.

"Glo suka sama aunty gak?" tanya Yeri.

Glo turun dari kursinya dan memeluk serta mencoba mencium Yeri.

Yeri menundukan kepalanya.

"Suka banget aunty"

"Lucunya" gemas Yeri.

Karna waktu sudah berlalu terlalu lama. Akhirnya disini Jae dan Yeri berpisah dengan Glo. Setelah bertemu Eric.

Jae sangat marah dengan Eric. Dia mengomeli Eric dari A - Z. Setelah itu mereka berpisah. Hari Jae berat untuk berpisah dengan Glo. Apalagi melihat Glo yang cemberut saat berpisah tadi.

Setidaknya dia memiliki kenangan bersama Glo dan dia punya beberapa foto bersama Glo.

TBC.

Friend with BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang