Cast : Nana Ouyang as Arnana Kasuari/Nana
*
*
*
*
Panggung besar tampak disorot oleh satu lampu dan fokus pada gadis yang memakai gaun berwarna putih gading dengan aksen mutiara mengelilingi pergelangan tangan dan sekitar leher, di samping gadis itu terdapat sebuah Selo setinggi satu meter.
Tangan gadis itu memegang penggesek dawai dalam keadaan duduk. Perlahan, satu gesekan mulai keluar sebuah melodi.
Lagu yang dimainkan adalah Let it go yang dipopulerkan oleh Idina Manzel. Berkali-kali gesekan didawai menciptakan melodi yang mengalun dengan begitu indah dan teratur. Panggung terasa digebrak hanya karena permainan gadis ini.
Kamera seolah menyorot dari arah kanan dan terus memutarinya lagi dan lagi, membiarkan sosoknya yang dikenal sebagai pemain selo makin diketahui oleh semua orang.
Saat irama hendak mencapai reft, tiba-tiba muncul suara teriakan. Awalnya hanya memanggil, namun teriakan itu mulai mengalahi suara selo yang ia ciptakan.
Teriakannya yaitu berupa:
"NANA, BANGUN!"
Gadis ini tersentak, tubuhnya ditarik mundur secara tiba-tiba dari panggung tanpa membiarkan dirinya untuk bisa meraih selo itu lagi.
"NANA!"
Kedua mata Nana terbuka. Bibir bawahnya ia gigit. Ia menangis tersedu-sedu.
"Kok malah nangis?" tanya Rere, ibunda Nana, gadis yang tengah terpekur di atas ranjang.
"Mama kenapa bangunin?! Nana lagi konser!" Kedua kaki Nana yang bebas menendang-nendang, membiarkan selimut terhempas sampai jatuh ke lantai.
"Masih untung dibangunin, lihat sekarang jam berapa. Katanya ada kuliah pagi." Rere memungut selimut di lantai dan dilipat.
Nana berlari menuju kamar mandi, hanya butuh 5 menit, lalu keluar lagi mendekati Rere untuk mengambil tas dan topi bundar.
"Loh, nggak mandi?" Rere menatapnya dari ujung kepala sampai kaki.
"Dosen nggak tau kok, aku nggak mandi. Assalamualaikum, Mah!" Nana berlari cepat keluar kamar dengan dandanan tak terurus. Dia hanya mengenakan sweater hitam, celana jeans hitam, dan sepatu hitam. Semuanya serba hitam bagaikan maling.
Untuk pergi ke kampus, Nana dibekali oleh mobil dari kedua orang tuanya. Jadi, untuk sampai ke sana ia hanya membutuhkan waktu 10 menit, namun tidak untuk hari ini.
"Shit! Kenapa gue lupa isi bensin?" gerutu Nana menendang ban mobil. "Aduh, sakit."
Nana berjalan ke depan kap mobil untuk duduk, ia merogoh saku dan mulai mengirimkan pesan pada Rere di rumah agar bisa mengantarkan bensin ke tempatnya berada, yang sepanjang jalan ini tak ada penjual bensin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUGLUV
RomanceCerita lebih fresh, banyak adegan tambahan, dan tulisan lebih rapi. Nyesel kalau nggak dibaca lagi😭 Blurb: Mereka baru kenal dipertemuan kedua, tiba-tiba langsung dijodohkan. Tapi yang perlu digaris bawahi, mereka tidak dijodohkan oleh orang tua, m...