22 : Melarikan Diri

142 23 67
                                    

Cast : Nana Ouyang as Arnana Kasuari/Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast : Nana Ouyang as Arnana Kasuari/Nana

*

*

*

*


Dokter yang baru memeriksa keadaan Hadid lantas tersenyum pada Nana. "Dia sudah membaik, gas yang terhirup sudah berhasil dibersihkan dari tubuh. Dia hebat karena pertahanan tubuhnya kuat."

"Alhamdulillah." Nana senang mendengar itu.

"Kapan saya bisa pulang?"

Dokter menoleh pada Hadid. "Hari ini juga bisa, asal minum obat secara teratur untuk mengembalikan stamina tubuh."

"Baik, Dok. Makasih." Nana menggenggam erat tangan Hadid.

"Kalau begitu saya permisi."

Selepas kepergian dokter, Nana duduk kembali di kursi samping ranjang. Ia mengelus jidat Hadid sampai puncak rambutnya.

"Gue anter pulang, ya?"

Hadid menggeleng. "Nggak usah. Gue bisa pulang sendiri."

"Did, lo lagi sakit."

"Lo nggak denger dokter tadi bilang apa? Pertahanan gue tuh kuat." Hadid mengangkat tangan membentuk siku-siku. "Nih, gue udah baikan."

"Tapi gue takut lo kenapa-napa."

"Na, gue bisa jaga diri."

Nana diam, menunduk dan melihat Hadid lagi.

"Sekarang, lo mending tebusin gue obat di apotek," kata Hadid.

"Sama-sama aja yuk." Nana merengek, ia tak mau berpisah dengan Hadid barang sebentar saja.

"Lo aja, ya. Gue tunggu di sini." Senyum tipis Hadid terbit, memberikan Nana sebuah ketenangan.

"Beneran tunggu di sini?"

Hadid mengangguk.

"Ya udah, gue tebus obat dulu. Tapi inget! Jangan kemana-mana." Nana mewanti-wanti.

Hadid terkekeh. "Iya, Na."

Jadi, Nana pun meninggalkan Hadid. Perasaannya memang tidak karuan, Nana seolah tak ingin berpisah, karena ia merasa tidak akan bisa bertemu Hadid lagi. Nyatanya Hadid tidak akan kemana-mana.

Perasaannya saja yang berlebihan.

Menebus obat butuh waktu hingga 5 menit. Setelah itu Nana kembali ke tempat Hadid dirawat.

Saat ia membuka horden ranjang, obat tadi terjatuh dari tangannya.

"Hadid!" teriak Nana kalap. Ia menoleh ke penjuru UGD dengan panik. Lelaki itu tidak ada di sana.

HUGLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang