26 : Ini Hidup

305 19 11
                                    

Cast : Chanon Santinanornkul as Hadid Abadi/Hadid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast : Chanon Santinanornkul as Hadid Abadi/Hadid

*

*

*

*

Acara resepsi digelar di salah satu hotel bintang 5. Persiapan untuk acara ini sudah dipersiapkan matang-matang oleh Nabil sebagai bentuk permintaan maaf karena telah mengerjai Nana dan Hadid. Sekaligus kado terindah untuk pasangan itu.

Lelaki yang kini sudah tidak galak ini terus menyapa para tamu, memperkenalkan mereka pada anak dan menantunya yang sudah menikah sejak lama, hanya saja baru dipublikasikan ke publik hari ini. Makanya acara ini dibuat besar-besaran.

Nana dan Hadid tampak serasi di atas panggung, Nana yang mengenakan gaun putih kembang yang besar, dan Hadid yang mengenakan tuxedo biru tua. Mereka tampak seperti pangeran dan putri kerajaan.

Satu persatu para tamu memberi selamat kepada Nana dan Hadid, termasuk Darius yang tampil ganteng dengan membuka kacamatanya. Ia berjalan ke panggung dan berhenti di depan mereka.

"Selamat." Darius berniat bersalaman, ia terlihat malu dan ragu.

"Makasih," kata Hadid menjabat tangannya.

Senyum Darius terbit. "Gue nggak nyangka kalau semua ini cuman prank doang dari Om Nabil, padahal gue berharap banget ada kesempatan buat gue."

Memang dalam kejutan besar ini, hanya Darius yang tidak tahu. Selama ini, peran yang ia lakukan adalah murni dari dirinya sendiri, seperti memperlakukan Hadid dengan buruk di kantor sampai pernah memukulnya. Hingga ketika mendapati kenyataan ini, Darius seperti tak tahu lagi harus melakukan apa.

Kesempatan itu ternyata hanya khayalannya, tak benar-benar terjadi. Padahal Darius sungguh berharap banyak pada Nabil kalau ia dan Nana dijodohkan demi membuat Hadid pergi meninggalkan Nana.

Nana menabok pelan dada Darius dengan bunga yang ia pegang. "Becanda mulu."

"Gue nggak becanda, Na." Lelaki itu menjawab dengan mimik wajah ceria, menutupi apa yang harusnya ia perlihatkan. "Sorry, ini hari bahagia kalian. Gue nggak mau hancurin."

Sekali lagi, Darius menyodorkan tangan. Ia mendelik ke arah Hadid. "Gue jabat tangan Nana bentaran doang, lo nggak usah posesif gitu."

"Iya, jabat tangan aja." Hadid mempersilakan, Darius tadi memang ingin berjabat tangan dengan Nana, tapi Hadid langsung ambil alih.

"Gue ngaku kalau gue cemburu, Na," ujar Darius ketika mereka berjabat tangan. "Harusnya gue bisa berdiri di samping lo sekarang, temenin lo di sini nyambut tamu. Tapi gue bisa apa? Hadid yang beruntung."

HUGLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang