8 : Terjebak Dengan Kamu

178 38 6
                                    

Cast: Chanon Santinatornkul as Hadid Abadi/Hadid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast: Chanon Santinatornkul as Hadid Abadi/Hadid

*

*

*

*

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Hadid baru saja pulang ke rumah setelah selesai makan malam bersama Nana. Lelaki ini membuka pintu kosnya, tidak terkunci. Padahal Hadid yakin ia menguncinya sebelum pergi bekerja tadi pagi. Hadid mulai was-was. Pencuri yang masuk ke dalam kamarnya pasti bukan lulusan terbaik dari perguruan pencopetan negeri, sebab pencuri itu dengan bodohnya mencuri di kamar Hadid yang jelas-jelas tak memiliki apapun yang mahal.

Kepala Hadid masuk duluan, baru setelah itu seluruh tubuhnya. Lampu yang ada di dapurnya menyala. Alamat, pencuri ini pasti mengincar beras. Tidak bisa diampuni. Hadid langsung mengambil sapu lidi di atas kasur dan bersiap menjadikannya senjata.

Ketika kakinya sudah tinggal 3 langkah dari sosok yang tengah mengeruk panci, Hadid berseru, "NASI GUEEEEE!"

"DID, INI GUE!!!" Sosok yang Hadid pukul memohon ampun seraya berjongkok, melindungi badannya dengan tangan. "Ini gue, Budi!"

"Budi!" Hadid kembali memukul tubuh teman sekamarnya ini.
Lelaki dengan tubuh kekar itu berusaha terus melindungi tubuhnya. "Aduh! Gue cuman minta kerak nasi lo doang!"

"Gara-gara lo gue nikah bangsat!" Akhirnya setelah lama menderita sendiri, Hadid bisa juga melepaskan keluh kesahnya pada manusia yang telah menjerumuskannya ke dalam jurang pernikahan.

"Hah?!"

***

"Oh... jadi gitu?" Budi bergumam.
Hadid dan Budi kini duduk di atas kasur. Muka Hadid nelangsa sekali memikirkan kehidupannya. Sedangkan si biang keladi atas semua ini justru nampak adem ayem tak merasa bersalah. Padahal akar mula permasalahan ini adalah dari dia.

"Jadi gitu? Hidup gue jadi terbebani tahu nggak. Nikah pas gue nggak punya apa-apa. Masalah hidup sendiri aja belum kelar, sekarang gara-gara kaset bokep yang dengan jahanamnya lo taro di koleksi gue, jadi begini semuanya!" Air muka Hadid merah padam, mau marah saja terus.

"Ya mana gue tahu, gue kan ikan." Budi memang suka seperti ini, bercanda di saat yang tidak tepat. Makanya Hadid menampol kepalanya. "Oke, oke. Sorry."

Hadid mengusap wajahnya. "Bayangin deh, Bud. Kerjaan aja gue belum punya, rumah ngekos berdua sama lo. Tiap bulan gue harus ngirim duit ke ibu gue. Tambahan lagi nih, hidupin anak orang."

HUGLUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang