Cerita lebih fresh, banyak adegan tambahan, dan tulisan lebih rapi. Nyesel kalau nggak dibaca lagi😭
Blurb:
Mereka baru kenal dipertemuan kedua, tiba-tiba langsung dijodohkan. Tapi yang perlu digaris bawahi, mereka tidak dijodohkan oleh orang tua, m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast : Nana Ouyang as Arnana Kasuari/Nana
*
*
*
*
"Dia... cuman teman."
Telunjuk Nana mengarah tepat pada Hadid.
Darius pun ikut mengarahkan kedua matanya pada Hadid yang kini berperan sebagai badut di taman hiburan. Sedangkan mata Nana yang tadi tertutup karena takut melihat reaksi Hadid, berangsur terbuka.
"Oh, iya. Kita temenan." Hadid melebarkan senyumannya dengan gembira. "Terus dia siapa lo, Na? Teman juga?"
"Iya," jawab Darius sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. "teman spesial."
Hadid bersiul memandang Nana. Lelaki ini seolah baru saja menangkap basah pencuri yang sudah jelas ketahuan mencuri namun pura-pura tidak mencuri. Hadid nyaris tertawa. Merasa lucu dengan situasi yang terasa menggelikan ini.
"Dar, ayo pulang." Nana memegang tangan Darius untuk mengajaknya pergi menjauhi Hadid. Nana takut Hadid akan membocorkan status mereka yang suami istri. Apa jadinya bila Darius tahu?
Sungguh bahaya!
Bunyi ponsel berdering. Darius mengecek ponselnya dan menerima telepon dengan menjauh dari Nana.
Tersisa Hadid dan Nana yang masih saling tatap satu sama lain.
"Lo-"
"Ayo adik-adik, siapa yang mau sulap?" Hadid memilih bermain lagi dengan anak-anak tadi. Mimik wajahnya gampang sekali berubah, bisa murung dan bahagia secepat kilat.
Nana makin merasa bersalah. Ia menggigit bibir bawahnya, merasa menyesal telah mengatakan status seperti tadi untuk sang suami. Sejahat-jahatnya Nana, ia juga masih punya hati untuk memandang seseorang. Tentang status.
Lelaki itu tidak salah apa-apa, bahkan Hadid terlihat tidak mempermasalahkan kalau Nana jalan dengan pria lain. Asal hargai Hadid sebagai lelaki yang sudah sah menjadi suami.
"Did," panggil Nana mendekat.
"Siapa yang tahu suara kucing?" Hadid tengah mengadakan permainan dengan anak-anak di hadapannya. Tak mempedulikan Nana yang sudah memasang wajah sedih.
"Meong!" Anak-anak itu menjawab dengan kompak.
"Suara ayam?" Lagi, Hadid melakukan tebak-tebakan.
