Benarkah hidup itu seperti senja?
Indah namun sesaat.
Apa yang mengindahkan dari senja?
Ia hadir sesaat memberikan warna indah tetapi dengan waktu yang singkat. Terkadang ia bisa melalaikan kewajiban.
Terlena dengan warna semburat yang indah sampai lupa bahwa ia cepat berakhir.
Terlena ingin mempotret keindahannya sampai lupa sholat maghrib.
Naudzubillah.
Dunia ini menyibukkan. Ada yang berlari lari hingga merangkak untuk mengejar sesuatu 'materi'. Katanya "Semua indah jika punya uang."
Banyak yang tersesat pada dunia. Mereka anggap dunia itu kekal dan selamanya. Padahal dunia ini hanyalah sementara.
Bagai seseorang yang melihat oase dari kejauhan pada padang pasir. Ia mengejar mencari air itu hingga keujung. Namun, nihil. Oase yang bisa menghilangkan dahaga baginya ternyata hanyalah bayangan, tidak nyata dan semu—sama seperti dunia.
*****
Setiap pendosa selalu mempunyai hasrat di hatinya untuk masuk Surga Allah. Begitupun aku, manusia dengan segala kekhilafan dan maksiat tetapi memiliki keinginan masuk Surga.
Aduhai, diri. Apa yang bisa dibanggakan dari kamu? Tanpa Allah kita bukanlah apa-apa.
Lalu mengapa kau sombong?
Dan jauh dari-Nya?Segeralah kembali, karena Allah sedang menunggumu di setiap doamu
—Shofia Assyifa Zafran
*****
Assalamualaikum, terimakasih sudah berkenan membaca cerita ini.
Untuk trailer bisa dilihat di youtobe ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Assyifa [COMPLETED]
Spiritual"Boleh minta alamat rumahmu?" "Untuk apa?" ketus Syifa. "Ketemu Ayah kamu," "Ada urusan dengan Ayahku?" tanya Syifa. "Iya." jawab Lelaki itu. "Urusan apa?" "Untuk melamar kamu." Deg! Shofia Assyifa Zafran. Gadis yang suka membully salah satu siswi...