-36- Dia, dan segalanya

36.8K 3.7K 303
                                    

Pengen double up? Komen yang banyakk yaa aku tungguin💖

Rasulullah SAW pernah ditanya, "Wanita seperti apa yang paling baik?" Rasulullah menjawab, "Wanita terbaik adalah ketika kamu melihatnya kamu merasa bahagia."

*****

Kini aku duduk dipinggir ranjang kamarku. Atala sedang mandi karena setelah proses akad mungkin ia merasa gerah.

Jantungku sudah berdebar cepat hingga sedikit sakit, entah aku harus senang atau merasa grogi sampai takut. Pasalnya, aku dan dia tidak begitu dekat sama sekali, sedangkan saat ini tiba-tiba saja ia sudah menjadi suamiku. Memang jodoh tidak bisa ditebak siapa. Kadang jika kita mencintai seseorang justru ia akan pergi meninggalkan kita, dan saat kita tidak berharap bersatu dengan seseorang yang tidak kita kenal justru takdir dan waktu mempersatukan kita.

Pintu kamar mandiku berbunyi-tandanya Atala keluar dari kamar mandi. Aku menoleh ke arahnya, ia hanya memakai celana selutut berwarna biru dongker tanpa baju atasan serta rambut yang masih basah.

"Astaghfirullah!" seruku kaget dengan menutup wajah dengan telapak tangan.

"Kenapa?"

"Ya Allah udah tau kaget kenapa masih tanya.. Kamu ngagetin banget keluar nggak pakai baju kayak gitu.." ucapku pelan tidak dengan nada tinggi.

"Ya, masa saya harus teriak dari kamar mandi kalau saya mau keluar?" Atala terkekeh pelan. Bener juga apa yang dikatakan Atala. Ucapannya justru membuat aku kikuk.  "Saya boleh minta tolong?"

Aku meneguk saliva kasar, suara berat milik Atala membuatku salah tingkah sendiri. "Boleh, minta tolong apa?"

"Buka dulu tangan kamu."

Aku menggeleng keras. "Enggak mau, kamu belum pakai baju,"

"Aduh, kenapa deg deg an gini sih!" batinku.

"Yasudah, saya tolong ambilkan baju di tas hitam sampingmu."

Perlahan tanganku pun membuka tas hitam milik Atala. Dia hanya membawa 2 baju saja, memang karena besok kita baru pindahan.

Aku menyerahkan baju kepada Atala dengan menunduk. Setelah itu, mendaratkan badanku disamping ranjang kembali, mengambil ponsel dimeja samping ranjang.

Naila Bilqis A.

Assalamualaikum Syifa! Selamat atas pernikahanmu, maaf ya tadi aku enggak bisa hadir karena kak Zein masih ditempat kerja dan ponselnya lowbat kayaknya jadi nggak ada kabar, aku enggak berani keluar rumah tanpa izin dia:((

Maaf yaaa? Selamatt jugaaa. Tuh kan kamu beneran sama Atala emang dari jaman SMA kalian itu udah bau-bau jodoh. Nai sayang Syifa💚

Waalaikumussalam iya Nai gapapa kok, Jazakillah khairan:)). Iya jangan keluar tanpa izin suami, besok-besok aja main ke sini kalau kak Zein udah pulang.

Hehehe emang jodoh yang dikasih Allah si dia Nai. Kangen banget Aku samaa kamuu!💚

Turut bahagia yaaa! kangen kau juga, udah gih sana beresin baju-baju suami dulu..

Masih takut aku Nai,

Sabar.. Sampai menua kamu sama dia jadi biasain aja hahaha..

Aku mengerucutkan bibir, dengan posisi membelakangi Atala—aku masih takut, dan tentunya belum biasa dengan kehadiran Atala.

Senja Assyifa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang