-21- Harapan yang salah.

24.8K 3.2K 89
                                    

Se erat-eratnya kamu menggenggam nama seseorang dalam doamu tetap saja kehendak Allah yang menentukkan.

-Senja Assyifa.

*****

Beberapa tahun kemudian...

Kini Syifa sudah semester 7 hanya beberapa bulan lagi ia akan lulus kuliah. Syifa, Hana dan Naila kini sudah mampu menyelesaikan hafalan 30 Juz nya. Setiap seminggu sekali mengulang bacaan dirumah mereka bergilir satu persatu. Terkadang Syifa dan Naila juga ikut menemani Hana pulang ke Surabaya.

Hari ini adalah giliran mengulang bacaan Al-Quran kerumah Naila. Setelah sholat dhuha Syifa melipat mukenahnya dan merapikan tempat tidurnya. Lekas turun menuju meja makan.

"Bunda.. Ayah.." sapa Syifa.

Syifa mengambil semangkuk roti dan susu coklat dimeja makan lalu ia menuju ruangtamu yang disana sudah ada Juna dan Lani. Sembari meletakkan makanan dan minumannya, Ia mendudukkan diri disofa berwarna coklat.

"Bunda Ayah, Ica mau pamit ya mau ke rumah Nai mengulang hafalan seperti biasanya, boleh?"

Juna dengan mengelus kepala Syifa yang dibalut hijab panjang berwarna hitam. "Boleh dong,"

Senyum Syifa merekah.

"Berangkat sama siapa, Nak? Diantar Ayah atau gimana?" tanya Lani.

Syifa menggeleng. "Enggak, bareng sama Hana. Dia bawa sepeda motor kok," ujar Syifa lalu diangguki oleh Lani.

Gadis ini lantas melanjutkan makan roti dan susu coklatnya. Suara motor berhenti pada halaman rumah Syifa. Derap langkah kaki mulai mendekat sebuah bayangan terlihat didepan pintu rumah yang bernuansa putih.

Tok.. Tok..

"Assalamualaikum.."

Pintu rumah Syifa yang terbuka setengah terketuk pelan. "Waalaikumussalam." sahut seisi rumah serentak.

"Syifa!" sapa perempuan dengan cadar bandana hitam yang melekat di kepalanya

Raut muka Syifa memekik senang. "Hana masuk dulu yuk,"

"Bunda.." sapa Hana dan menyalami tangan Lani. Lalu berpindah Hana menangkup tangan untuk bersalaman dengan Juna. Tidak begitu lama mereka mengobrol. Syifa dan Hana pamit untuk berangkat kerumah Naila.

*****

Hanya butuh 30 menit untuk sampai ke Rumah Naila. Sesampai rumah Naila ada dua mobil terparkir rapi didepannya. Satu mobil keluarga Naila dan satu lagi entah milik siapa.

Rasanya jika ada tamu lain terus kita masuk pada Rumah orang itu tidak begitu sopan.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat," (QS. An-Nur: 27).

Hana merapikan cadarnya setelah melepas helm yang ia kenakan. "Han chat grup dulu kali ya?" tanya Syifa.

"Boleh Syif.." jawab Hana yang masih setia menghadap cermin sepeda motor berwarna putih.

Sahabat Till To Jannah

ShofiaAssyifa.Z
Assalamualaikum..

Nai, ini aku sama Hana ada depan gimana kayaknya ada tamu dirumah kamu, nggak enak mau masuk.

NailaBalqis.A
Waalaikumussalam.. Masuk aja, itu tamu Abi kok Syif.. Langsung kekamar aku ya..

Senja Assyifa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang