اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.
(Q.S Al-Isra: 7)
*****
Siswa laki-laki dengan kedua tangan didalam saku celananya, menatap kerumunan didepan kelas XII IPA 2. Tidak ada hasrat hendak ingin nimbrung atau sekedar melihat ada apa dengan beberapa orang yang saling berteriak sahut-sahutan. Hanya saja, kelasnya harus melalui lorong XII IPA 2. Tidak ada jalan lain kecuali lewat lorong ini.
"Permisi," ucapnya dingin lalu membuat kerumunan orang disana membela. Memberi jalan ia untuk lewat.
Langkahnya terhenti ketika melihat suara yang ia kenal. Gadis itu menjadi pusat perhatian. Dari kerumunan orang didepan kelas XII IPA 2 laki-laki sekilas melihat arah dalam kelas.
"Ck! Gadis itu." laki-laki itu lekas melanjutkan melangkah menuju kelasnya.*****
Semua membelalak kaget membuka mata sempurna.
"Ck! Nai Nai lo itu kepolosan atau gimana sih!" seru siswa-siswi disekitar kelas XII IPA 2.
Naila tersenyum tulus dan berkata,
"Kalian boleh duduk jam istirahat sudah selesai, dan yang lain silahkan masuk kekelas kalian masing-masing,""Huuu! Dibelain juga gimana si lo Nai!" sorak suara menganggap remeh terdengar bersahutan.
Naila hanya menanggapi dengan senyum tulus dan duduk dibangkunya. Sembari menunggu Guru datang, Syifa melirik Naila yang membaca novelnya.
"Nai?" sapanya ragu.
Naila menoleh kearah Syifa. "Iya Syifa?"
Syifa meringis mendengar ucapan Naila yang sangat lembut. "Lo kenapa belain gue? Jangan munafik. Kalau mau marah, elo boleh iyain omongan Tia. Itung-itung bales dendam lo ke gue."
"Kalau aku mau, bisa banget ya bilang kayak gitu. Tapi aku nggak mau, buat apa? Ada untungnya buat aku? Enggak. Bales dendam senengnya di dunia dan akhirat kita bakalan dibales dengan siksaan yang pedih, aku nggak mau itu terjadi,"
"Lo emang tau kalau gue nggak ada niatan nyuri? Lo kan nggak tau. Bisa aja iyain omongan mereka."
Naila terkekeh. "Kita temenan udah lama Syif, meskipun aku nggak dekat sama kamu tapi aku tau karakter teman-teman aku," jelas Naila, ia adalah gadis pengamat yang baik.
Guru datang dan tiba-tiba kelas mendadak hening pelajaran berlangsung seperti biasa. Tapi tidak dengan Syifa, Ia harus beradaptasi dengan lingkungan barunya tanpa sahabat yang kini justru menghianatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Assyifa [COMPLETED]
Spiritual"Boleh minta alamat rumahmu?" "Untuk apa?" ketus Syifa. "Ketemu Ayah kamu," "Ada urusan dengan Ayahku?" tanya Syifa. "Iya." jawab Lelaki itu. "Urusan apa?" "Untuk melamar kamu." Deg! Shofia Assyifa Zafran. Gadis yang suka membully salah satu siswi...