Aluna Vein
Chapter 8 “Lapislazuli”Aku tidak begitu ingat kejadian ketika aku terjatuh dari tebing itu.
Telingaku mendadak tidak bisa mendengar apapun selain suara teriakan yang menyebut namaku dengan lantang.Aku melihat seseorang sedang mengulurkan tangannya padaku dari atas tebing itu.
Ia adalah Natia...
Gadis yang kuselamatkan waktu di jembatan penyebrangan.Kala dia hendak bunuh diri waktu itu, aku membayangkan posisi gadis itu sekarang digantikan olehku.
Aku yang terjatuh dan ia yang berusaha menolongku.“Mungkin, kurang lebih rasanya seperti ini.”
Pikirku saat terjatuh dari ketinggian yang cukup tinggi dan langsung terjebur ke dalam sungai.
*Jbuurrr~
Bayang-bayang permukaan pun perlahan hilang. Aku tenggelam tanpa ada perlawanan, sama seperti mimpiku waktu itu.
Suara yang aku dengarkan hanya gelombang air dan beberapa gelembung udara yang terangkat ke permukaan menjauhi diriku yang semakin tenggelam ke dasar sungai.“Pada akhirnya... Aku tidak sempat mengucapkan kata-kata itu pada mereka...
'Maafkan aku Avi, maafkan aku Natia' maafkan aku.... Ibu....”Gelembung udara terakhir keluar dari mulutku, membawa semua harapanku pergi bersamanya.
Mati di usia yang relatif muda...
Memunculkan sebuah rasa penyesalan dalam diriku...“Masih banyak yang belum aku pelajari dalam hidup ini. Waktuku pun seharusnya masih panjang. Tapi, aku tidak menyesal...
Karena aku sempat merasakan hidup yang sempurna, memiliki seseorang yang bisa ku sebut sebagai 'teman', dan merasakan rasanya sekali dalam seumur hidup menjadi seorang pahlawan.
Terima kasih, atas pengalaman menyenangkan yang telah kalian berdua berikan padaku. Sekarang, aku bisa pergi dengan tenang...”Aku merasakan punggungku sudah menyentuh dasar dari sungai ini.
Tanganku seperti menyentuh sesuatu semacam bongkahan batu kerikil, tapi aku tidak menghiraukan apa itu.
Aku membuka mataku... Yang kulihat sekarang hanyalah debu pasir di sekelilingku.“Apa aku... Sudah mati?”
Debu yang mengelilingiku menghilang terbawa arus. Pandanganku mulai terlihat jelas, ada sebuah benang merah dari dadaku yang mengambang mengarah ke permukaan.
Aku mencoba menyentuh benang itu, namun rasanya seakan seperti menyentuh sebuah cahaya.“Benang apa ini?”
Mataku melihat banyak gelembung berdatangan menghampiriku dari arah permukaan, dalam gerombolan
gelembung itu, muncul sebuah tangan yang seakan mengajakku untuk kembali ke permukaan.Lalu aku pun mengulurkan tanganku ke arahnya.
Tangan itu menarikku dengan kencang ke arah permukaan.Kemudian ketika aku sadar, aku sudah berada di tepian sungai yang berbatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna Vein
FantasyMenceritakan tentang Zen dan Natia, sepasang laki-laki dan perempuan yang tak sengaja terkirim ke dunia yang asing tanpa mengenal satu sama lain, petunjuk satu-satunya yang mereka miliki adalah barang yang masih mereka bawa. keadaan mereka diperpara...