Aluna Vein
Vol 2 Chapter 2 "Difara"Tetesan keringat terus mengalir membasahi wajahku yang tak henti-hentinya merasakan panas yang menyengat ketika anjing itu menyemburkan api pada perisai yang kupakai ini.
Aku memaksa menerobos semburan api dengan berlari mengedepankan perisai berbentuk segitiga itu sambil mengacungkan ujung pedang untuk menusuknya.
Teriakan amarah terus kugemakan seiring pedang yang mencoba menebas anjing itu berkali-kali namun gagal karena gerakannya yang gesit.
"Cih, yang kau lakukan hanya bisa lari kah?"
Omongku menggertak sambil berlindung dari balik perisai."Oooh, jadi kau mau yang lebih menantang yah!?. Baiklah... Anjing hitam Ruhind, keluarkan kemampuan membelah dirimu!"
Anjing itu lalu melolong, dan mulai terlihat membelah dirinya menjadi beberapa ekor.
Dan sekarang aku berhadapan langsung dengan empat ekor anjing sekaligus.Tiga anjing berlari di kiri dan kanan berusaha mengacaukan perhatianku pada satu anjing yang nampaknya adalah tubuh aslinya.
"Hah, aku pernah lihat ini di film-film. Sudah pasti salah satu dari anjing ini hanyalah tiruan belaka bukan!? Kalau begitu jadinya aku akan langsung saja menyerang yang satu itu."
Aku berlari lalu menebas anjing yang ada di depanku.
"Kena kau!"
Senang bisa membunuh anjing itu dengan mudah. Nampaknya aku terlalu cepat bertindak. Anjing itu membelah diri lagi dan sekarang jumlah mereka menjadi lima ekor.
Rugo dan teman-temannya menertawakanku karena berhasil terjebak ke dalam tipu daya mereka.
"Nampaknya ini akan menjadi mudah. Anjing hitam Ruhind. SERANG!"
Kelima anjing itu berlari mengelilingiku untuk beberapa saat, satu persatu berusaha untuk menerkamku namun gagal, karena aku selalu bisa menghindari terkaman mereka dengan mengelak dan terkadang membanting mereka dengan perisai dan pedang. para anjing-anjing ini tidak memberiku celah sedikit pun untuk mundur. Nampaknya, aku tidak akan bisa lari dari kepungan mereka.
"Gawat, dia akan dihabisi habis-habisan. Sebagai seorang prajurit istana, aku tidak bisa membiarkan hal itu sampai terjadi."
Ulric bangkit dari tempatnya lalu berlari mengambil sarung pedang miliknya yang tergeletak di tanah.
Bermodalkan sarung pedang itu ia menerobos barikade anjing-anjing ini dengan mengayunkan sarung pedang itu seperti pemukul baseball.
Satu anjing terpental karena pukulannya.
"Maaf membuatmu bertarung sendirian."
Dengan tangannya yang terluka itu, Ulric segera menepatkan posisinya di belakang punggungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna Vein
FantasyMenceritakan tentang Zen dan Natia, sepasang laki-laki dan perempuan yang tak sengaja terkirim ke dunia yang asing tanpa mengenal satu sama lain, petunjuk satu-satunya yang mereka miliki adalah barang yang masih mereka bawa. keadaan mereka diperpara...