Ketiga : FIGHTING !!!

92 9 0
                                    

"Yah, Choi Bomin! Neo eodisseo?"

Suara Daeyeol terdengar nyaring dari seberang telephone.

"Di kelas,wae-yo?" jawab Bomin dengan cuek.

"Kemari sebentar, aku ingin bicara dengamu di ruang klub. Ada hal penting yang harus kita bicarakan." Nadanya telah berubah lebih tenang tapi Bomin tahu dia masih cemas.

"Tidak bisa ditunda? Aku sedang sibuk sekarang. Dosen Lee memberi kami tugas kelompok. Aku sedang membahasnya bersama mereka."

"Cham!" Dari nadanya Bomin bisa menduga Daeyeol kembali kesal. "Sejak kapan kamu mulai berani padaku? Yak! cepat kemari sekarang juga!."

"Tidak mau!" ledek Bomin, berusaha menahan tawa.

"Tidak? Oke, kalau kamu tidak mau pikirkan sendiri bagaimana cara mendapatkan 10 juta won dalam semalam, atau kamu keluar dari klub!" Suara Daeyeol mengelegar dari balik telepon.

"Haiish!! kalian selalu saja mengancamku seperti itu. Baiklah, aku pergi sekarang! Bye!!" Sebelum Daeyeol sempat membalas atau meneriakinya lagi, cepat- cepat Bomin memutus panggilan itu.

Bip!

Dia memasukkan kembali ponsel ke saku celananya, kemudian, "Ehem-" Bomin berdehem keras, meminta perhatian teman temannya yang duduk satu meja bersama. Gugup, Bomin bahkan tidak sadar telah mengetuk jari jarinya di pinggiran meja.

"Bomin-ah" Junwoo yang duduk paling dekat langsung mencurigai gelagat aneh temannya.

"A-aku...." Bomin mengigit bibir, memikirkan alasan atau alibi yang logis agar dia bisa keluar dari tempat ini, tanpa membuat masalah ataupun...

"Kamu mau pergi?" tebak Junwoo dengan nada sinis.

GLEK!

Bomin menelan gugup. Dalam keadaan genting otak cerdasnya langsung berfungsi cepat.

"Ah, benar. Aku harus pergi sebentar." Dia menatap sekeliling ke arah  teman- temannya yang membuat wajah tidak suka.

"Hanya sebentarrr saja." Senyumnya ia tarik paksa lebih lebar  "Bisakah kalian tidak memberitahu Dosen Lee saat dia kembali nanti? Katakan saja kalau aku sedang ke toilet. Mau kan?" tambahnya yang di akhiri lagi dengan senyum yang lebih tulus serta tanda peace dengan jari.

"Cih!"Junwoo kembali membalas "Kamu pikir ini pekerjaan individu? Asal kamu tahu saja, jika kamu pergi, kami tidak akan mencantumkan namamu dalam daftar!" ia jelas kesal dengan ide itu.

"Yah! Biarkan dia pergi! Nanti aku yang akan menyelesaikan bagiannya." Seorang perempuan berambut panjang dalam kelompok itu tiba tiba menawarkan diri.

"Benar! biarkan Bomin pergi. Aku juga tidak keberatan mengerjakan bagiannya." Seornag gadis berambut pendek juga ikut-ikutan "Tapi jangan lupa ucapkan terimakasih untuk kami di caption instagrammu berikutnya ,O?" tambah si rambut pendek sembari mengedipkan mata lalu menyengol siku Bomin, gedit.

"A~..ah ye! baiklah"Bomin nyengir  kuda dan langsung angkat kaki dari ruang kelasnya.

***

Dari awal, Bomin tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi seorang selebgram dan banyak digandrungi oleh teman-teman sebayanya. Sebenarnya kejadian ini bermulai dari hobi Bomin, yang suka berpetualang.

Seperti remaja 19 tahun lainnya, Bomin juga suka mengungah foto atau video dari aktifitasnya  ke media sosial. Sejujurnya ia hanya ingin orang lain bisa ikut menikmati pemandangan di tempat yang ia datangi, tapi bukannya menyoroti pemandangan para followernya- yang kebanyakan  gadis gadis justru menjadi tergila gila pada sosok di dalam video tersebut.

Dari situlah nama Bomin mulai dikenal. Dia bahkan di juluki sebagai 'Prince of earth' atau 'Pangeran Bumi', karena ketampanananya dan sangat menyatu dengan alam.

Jumlah followers Bomin di Instagram sendiri telah mencapai 200 ribu orang, namun itu belum semua. Diperkirakan jumlah itu masih bisa bertambah seiring melonjaknya popularitas Bomin di Woollim akhir- akhir ini.

***

"APAAA? JADI CELENGAN JANGJUN-HYUNG BENAR- BENAR BERISI 30 JUTA?"
Mata Bomin terbelalak lebar.

"Wahhhh!! Daebak!!!  Hyung- hyung! Bukankah dia akan membunuh kita kalau tahu kamu yang sudah mencuri uangnya??."

"Apa suaramu tidak bisa lebih keras lagi?!" Daeyeol menggapit leher Bomin gemas hingga mangnae itu kesulitan bernafas.

"Akhhh! Yak! Appo- Appo !! Hyung appo!" Bomin  berusaha melawan,  dengan kepalan tangan ia memukul mukul lengan kurus Daeyeol yang ternyata cukup kuat.

"Tapi tetap saja, jumlahnya masih kurang 10 juta." Mengabaikan dua orang yang bertingkah kekanakan, Woohyun menghela nafas panjang dengan berat ia menyadarkan tubuh ke salah satu kursi duduk disana.

"Yah, apa ginjalmu masih utuh?" Myungsoo yang duduk di seberang menyahut ucapan Woohyun dengan ketus. "Kamu dan Bomin yang paling bertanggung jawab atas semua kerugian klub ini, jadi relakan saja satu" tambah Myungsoo  dengan ekspresi dingin dan santai.

"Mwo??? "  Woohyun mendongak menatap Myungsoo kembali.

24 HOURS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang