“Aku bukan budakmu!” Daeyeol menyangkal keras pernyataan gadis di depannya. Alih- alih permintaan maaf yang dia dapat, Daeyeol justru mendengar gadis itu tertawa keras. Terbahak- bahak sampai tubuhnya yang kurus membungkuk menghadap lantai. Gadis itu menertawakannya, dan itu semakin membuat sang pemuda jangkung merasa kesal.
“Kamu...” Daeyeol menggigit bibir. Dia masih mencoba untuk bersabar. “Apa kamu memanggilku ke sini hanya untuk ini?” Tambahnya sembari terus mengamati ekspresi orang lain.
Mungkin yang di katakan Jaehyun ada benarnya, ‘orang ini agak gila.’
Ada jeda cukup panjang sampai gadis di hadapan Daeyeol puas tertawa. Setelah selesai, gadis itu perlahan menegakkan tubuhnya sendiri. Berdiri menghadapi Daeyeol, lalu mengambil nafas panjang. Senyum licik itu kembali muncul dan dia terlihat menantangnya.
“Seperti yang ku duga. Kamu sama sekali tidak bisa diajak bercanda. Kenapa kamu sangat serius Daeyeol Sshi? Em, tunggu.. coba ku tebak.” Gadis itu berjalan maju. Langkah dengan hentakan lembut yang tampak mengintimidasi.
Dia mengelilingi tempat Daeyeol berdiri sembari melipat satu tangan di depan dada dan satu lagi mengetuk- ngetuk dagunya sendiri.
Setelah satu kali putaran, gadis itu berhenti di depan Daeyeol lagi. Ke titik yang sama di mana jarak mereka hanya satu rentangan tangan. “Apa kamu sedang menangani kasus? Visi baru? Apa kamu berpikir aku berkaitan dengan itu? Seseorang yang perlu kamu waspadai?”
Alis Daeyeol berkedut mendengar ejekannya, tapi dia tidak membalas. Sebaliknya, pria itu justru memilih untuk tetap bersabar, menunggu orang lain memberinya informasi lebih banyak sembari memasang wajah datar.
“Ku tanya sekali lagi. Apa yang kamu mau?”
Entah bagaimana, Daeyeol mulai yakin gadis ini bukanlah orang yang akan menculiknya nanti. Sosok itu tampaknya lebih besar dan kuat. Daeyeol tidak percaya gadis pendek- kurus ini sanggup mengayunkan tongkat untuk membuatnya pingsan.
“Yang ku mau? Um..” Gadis itu mengangguk- anggukan kepalanya. Tampak berpikir dan menimang sesuatu di kepalanya sendiri.
“Sebenarnya aku juga tidak suka perbudakan, Lee Daeyeol sshi.” Tanpa terduga gadis itu mengulurkan tangan kanannya ke depan penuh percaya diri. Tepat ke depan dada tengah Daeyeol. Hampir menyentuhnya. “Aku hanya ingin menawarimu pekerjan. Kerjasama. Hm?”
Daeyeol menatap sinis ke bawah, tepat ke telapak tangan orang lain. Itu hampir bersamaan dengan kalimat lain yang dia dengar dari orang di depannya.
“Apa kamu mau jadi rekanku, Daeyeol sshi?”
Tanpa menunggu lama Daeyeol langsung menjawab tegas, “Tidak. Aku tidak mau.”
Gadis di depannya tampak kecewa. Tapi tidak lama gadis itu menarik tangannya mundur sambil mengangguk- anggukan kepala lagi. Berbeda dengan yang tadi, kali ini gadis itu tampaknya dalam mood yang cukup baik.
“Aku sudah tahu kamu akan bilang begitu. Bagaimanapun juga, cepat atau lambat kamu akan menerimanya.”
Daeyeol hanya mengendus menanggapi pernyataan orang lain. Dia membalik badan dan berjalan ke arah pintu dia datang. Tidak ada gunanya dia di sini. Orang yang dia cari bukanlah gadis gila ini. Sayangnya setelah hitungan ke tiga tepat di langkah ke empat Daeyeol mendekati pintu, gadis di belakangnya berbicara lagi. Suara yang cukup keras sampai membuat Daeyeol yang mendengar berhenti di tempat.
“Pot yang jatuh. Berdiri di tempat yang tidak seharusnya meski diperingatkan berkali- kali. Menemukan benda yang hilang di taman. Menyelamatkan anak yang hampir gegar otak karena terpeleset di tangga. Juga... malam itu, kamu pasti tahu Choi Bomin akan terluka kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
24 HOURS (TAMAT)
Misteri / ThrillerGenre : Drama, fiksi, misteri, humor, fantasi, horror. Cast :Daeyeol, Woohyun, Bomin, Myungsoo, Jaehyun, Jibeom, Jangjun, Joochan, Key, Jungyeop, Jisoo, Sungyeol, Sunggyu. Sinopsis : Demi mempertahankan klub misteri agar tidak di bubarkan Kim Myung...