Dua Belas : Epilog

78 6 0
                                    

Myungsoo memejamkan matanya, menikmati udara sejuk khas pagi hari yang menenangkan, tanpa sadar senyum hangat terbit di bibir tipisnya. Ia teringat perjuangan anggota klubnya kemarin, akhirnya satu masalah berat yang klubnya alami bisa teratasi.  

"Andai tiap hari bisa sedamai ini". Gumam  Myungsoo sambil melihat sekeliling kampus yang masih sepi. Maklum hari ini Myungsoo sengaja datang lebih awal bahkan sebelum teman sekamarnya Nam Woohyun terbangun dari mimpi. 

"Mumpung masih pagi lebih baik aku makan ke kantin dulu". Myungsoo menganggukkan kepalanya merasa Idenya sangat berilian, mengingat dia belum sarapan dan perutnya sudah meraung-raung meminta untuk diisi. 

 
"Jadi Oppa memintaku bertemu pagi-pagi hanya karena hal ini?" 

"Iya. Aku merasa bersalah ketika mengetahui mereka semua menyukaimu" 

Myungsoo menghentikan langkah kakinya ketika terdengar suara yang tidak asing ditelinganya. Dengan rasa penasaran Myungsoo mendekati taman kampus lalu bersembunyi disalah satu pohon yang cukup besar dan dapat menyembunyikan tubuhnya. 

"Kenapa Oppa yang justru merasa bersalah? Kita yang sudah lebih dulu memiliki hubungan, mereka saja yang tidak tahu!!" 

"Kei-ah, mengertilah mereka semua orang yang aku sayangi" 

Myungsoo menaikan sebelah alisnya. Ternyata benar, itu adalah suara adiknya Kim Jiyeon, sebenarnya Myungsoo tahu tidak baik untuk mencampuri urusan adiknya karena adiknya bukanlah anak-anak lagi. Kei sudah dewasa sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk, tetapi rasa penasaran mengalahkan kepercayaan Myungsoo sebagai Kakak yang baik. 

"Lalu Oppa ingin bagaimana!? Mengakhirinya!? Jahat sekali! hanya karena mereka yang kata Oppa menyukaiku Oppa ingin meninggalkanku!?" 

"Tidak! tentu saja tidak! Aku sangat menyukaimu dan tidak bisa jika bukan kamu, kamu tahu itu kan?" 

"Lalu, apa yang harus kita lakukan Oppa? bahkan kakak kita saja tidak pernah tau hubungan kita!" 

"Aku sedang memikirkannya". 

Dari suaranya, sepertinya Kei sedang berbicara dengan seorang Namja. Owh jadi selama ini adiknya sudah memiliki kekasih. Ckckck Myungsoo tidak pernah tau itu, sungguh seingat Myungsoo adiknya tidak pernah dekat dengan laki-laki mana pun.

Baru kemarin Myungsoo dikejutkan oleh bocah- bocah bau kencur dan sahabat playboynya yang menyukai Kei, lalu sekarang datang kenyataan baru bahwa Adiknya sudah memiliki kekasih. Myungsoo mengacak rambutnya frustasi 'Berarti akan ada patah hati masal. Ini sungguh gila! Aku tidak bisa membayangkannya!' histeris Myungsoo dalam hati.

Lalu dengan hati-hati Myungsoo memunculkan kepalanya berusaha mengintip dari balik pohon, tapi apa yang Myungsoo lihat membuat tubuh Myungsoo mendadak kaku. Betapa terkejutnya Myungsoo ketika menyaksikan adiknya Kei sedang berpelukan dengan seorang Namja. Yang lebih membuat Myungsoo tidak percaya adalah, orang yang sedang memeluk Kei bukanlah orang asing melainkan adik dari Lee Sungyeol sahabatnya.

"YAA KIM JIYEON, LEE DAEYEOL APA YANG KALIAN LAKUKAN ?!!!"

Myungsoo segera menarik Kei ke belakang tubuhnya, lalu menatap tajam Daeyeol yang terkejut.
"Hy..huung, ak..ku bisa jelaskan". 

"Tentu saja kau harus menjelaskannya !!", berani-beraninya kau bersama adikku tanpa meminta izin dariku!!" Dengan kasar Myungsoo menarik kerah baju Daeyeol dan hampir memukulnya jika saja Kei tidak menahan lengan Myungsoo sambil menangis. 

"Myungsoo Oppa hentikan, ini bukan salah Dae Oppa tapi salah Kei, Kei yang takut Oppa marah jadi meminta Dae Oppa untuk tidak memberitahu Oppa"

 
Melihat adik yang paling disayanginya menangis, Myungsoo segera melepaskan baju Daeyeol lalu menarik Kei ke dalam dekapan hangat  "Kenapa malah menangis hmmm, dasar cengeng"
"Maafkan aku Myungsoo Hyung, ini  salahku" 

24 HOURS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang