Dua :Ketua

110 10 0
                                    

Saat itu pukul 06 : 00 pagi, ketika suara alarm dari sebuah kamar asrama berdering. Seorang pria dengan tubuh yang masih di balut selimut dan mata setengah terbuka, mencoba menggapai sumber suara dengan tenaga yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Woohyun~ah, matikan alarm mu!!!!" ucap seseorang yang masih berada di tempat tidur, di sebelah ranjang Woohyun.

"Arasseo..."Jawab Woohyun sembari berdiri.

Hanya untuk bersiap-siap ke kampus, hampir setengah jam Woohyun menghabiskan waktu berada di kamar mandi. Dengan mengenakan kemeja merah marun, celana jeans hitam dan sepatu berwarna senada dengan jeans yang dia pakai, Woohyun siap menyambut hari. Tidak lupa ia sisir rambutnya dengan rapih, gaya itu membuat woohyun terlihat sangat tampan.

Woohyun memang seorang pria yang mencintai kerapihan dan kebersihan, karena sifatnya itulah dia cukup terkenal di kalangan para gadis di kampus. Apalagi dengan sifatnya yang loyal.

"Myungsoo ~ya. Jangan lupa, nanti datang ke klub. Jangan terlambat." ucap Woohyun sebelum meninggalkan kamar asrama.

"Ara..." Jawab Myungsoo setengah sadar.

***
Matahari semakin menunjukkan taringnya, saat Woohyun berjalan menuju ke arah kantin kampus yang berjarak sekitar 500 meter dari gedung perkuliahan. Kantin milik Woollim University ini memang di buat berbeda. Letakknya berada di alam terbuka, sehingga siapapun akan terlihat dari berbagai sudut saat berada di sana.
Selama perjalanan, setiap pasang mata tak henti memandang Woohyun . Ia yang memang terkenal sebagai "Pria Casanova dari Woollim University", gelar itu ia dapat bukan tanpa alasan. Bak Giacomo Casanova, seorang penulis dari Venesia yang terkenal karena kutipannya yang berbunyi "I don't conquer, I submit" yang artinya saya tidak menaklukkan, saya menyerah,. Woohyun pun memiliki kutipannya sendiri " I don't care, but I care " yang artinya ,saya tidak peduli, tapi saya peduli.

Woohyun memang tidak terlalu perduli dengan semua wanita yang mengejarnya. Dia tidak menghidar, tapi juga tidak meladeni. Di sisi lain, Woohyun  perduli jika salah satu dari mereka menyatakan cinta atau sekedar menyapa. Ia cukup perduli dengan perasaan mereka,  apabila  mereka akan terluka karena penolakannya.  Karena itu, Woohyun selalu memberikan kesempatan pada wanita yang menyatakan cinta padanya, untuk  bisa merasakan berada di dekatnya selama seharian penuh. Mungkin karena sifat ramahnya ini juga,  yang membuat Woohyun sedikit lebih terkenal dari pada Myungsoo- yang notabene memiliki wajah yang lebih menarik.

***

Sesuap demi sesuap Woohyun memasukkan makanan yang ada di hadapannya sembari memikirkan cara untuk mengumpulkan uang yang banyak. Dia harus melakukan sesuatu demi menjaga kelangsungan klub yang ia ikuti. Apalagi setelah kepergian dua anggota inti untuk pertukaran mahasiswa. Woohyun lah yang di tunjuk Kim Sunggyu sebagai ketua sementara.

✉️ Tring!!..

Suara dering smartphone memecah lamunan Woohyun.

✉️ Hyung, aku haus :(

Ternyata itu pesan dari Daeyeol. Pesan sederhana yang di sertai emoticon memelas.

✉️ Ok, ok, aku mengerti. Kebetulan aku lagi di kantin.

Balas Woohyun

✉️ Gumawo hyung, aku tunggu. :D

Balas Daeyeol lagi

"Hhaa,, dasar anak ini." Gumam Woohyun pelan, sembari  meninggalkan meja menuju ke mesin minuman yang berada di samping meja kasir. Ia memasukkan koin ke dalam mesin  dan mengambil beberapa cola dingin, kemudian meninggalkan kantin.

***

Setengah jam lebih Woohyun menatap lembaran yang terpasang di papan pengumuman. Membaca setiap detail isi dari surat edaran yang terpampang jelas di sana. Tertulis dengan cetak tebal, 'Surat Peringatan Untuk Klub Misteri'.

24 HOURS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang