BAB 9 : Dimanakah Daeyeol?

46 6 1
                                    

Tag mencoba untuk meraba-raba situasi meskipun dia tidak memiliki kemampuan menganalisa apapun, setidaknya dia berusaha meyakinkan diri bahwa tidak ada sesuatu buruk yang menimpa hyung nya.

Tag berharap kalau Daeyeol hanya keluar sebentar untuk sekedar buang air kecil di kamar mandi, namun kenyataannya ternyata tak ia temukan seorangpun disana bahkan setelah dia mengecek keseluruh pintu kamar mandi yang terbuka lebar.

Pola pikir amatir Tag akhirnya menghantarkan dia pada satu tebakan yang menuju kebenaran.

Daeyeol sedang berada dalam bahaya-

Dengan segala kewarasan yang berusaha ia kumpulkan Tag berlari sekencang mungkin keluar asrama untuk menyusuri area sekitar dorm laki laki yang cukup luas itu. Nafasnya tersengal sengal, irama jantungnya tidak beraturan hingga keringat dingin bercucuran melewati pelipis dan dahinya.

"Hei anak muda!" teriakan yang jauh terdengar dari seorang bapak berseragam terdengar makin jelas saat sosok itu mendekati Tag yang hampir keluar dari wilayah dorm mereka.

"Kamu tahu ini jam berapa?" tanya satpam asrama laki laki yang membawa pentungan linmas di tangannya seolah siap memukul Tag jika dia melanggar aturan.

"J...Jam setengah sepuluh pak", Tag menundukkan kepalanya.

"Jelaskan kenapa kamu berlari keluar dari asrama seperti orang gila dengan baju tidur konyolmu itu, atau jangan jangan jangan kamu mau menyusup ke dalam asrama perempuan untuk bertemu pacarmu secara diam diam?"

"Ye??? Aku sedang mencari teman satu kamarku yang menghilang dan belum kembali juga sampai sekarang"

"Kamu yakin dia menghilang?, bisa saja dia sedang bermain di kamar temannya yang lain atau apa. Coba kamu hubungi ponselnya"

"Aku sudah mencoba berkali-kali tapi tidak ada jawaban"

Tag terdiam sejenak. Saat itulah sebuah pertanyaan besar yang dapat berubah menjadi petunjuk singgah dalam pikirannya, "Bapak! mungkinkah Bapak melihat Lee Daeyeol keluar dari dorm kurang lebih 10 menit lalu? dia pasti keluar lewat pintu utama kan?"

"Kamu bercanda? aku tidak hafal satu per satu nama mahasiswa disini"

"Laki laki bertubuh jangkung memakai kaus warna hitam dan celana kain kotak kotak. Bapak melihatnya? Bapak pasti melihatnya kan?"

Pak Ki mengerutkan dahi berusaha untuk mencari jawaban yang diminta Tag namun secara mengejutkan dia justru menggeleng.

"Mwo?" Tag tidak percaya.

"Seingatku tidak ada laki-laki seperti ciri ciri yang kamu sebutkan keluar lewat lobby asrama 10 menit lalu"

"Tidak mungkin, Bapak pasti sedang tertidur atau semacamnya karena temanku bukan hantu jadi kalau dia lewat sana maka harusnya Bapak tahu itu"

"Kamu meragukanku?"

"Bukan, bukan! Hahhh~ Baiklah begini maksudku, apa selama berjaga di pos tadi Bapak sempat meninggalkan tempat penjagaan? atau Bapak lengah saat berjaga disana?"

"Maksudnya? kamu sedang mengkritik performaku sebagai penjaga dorm yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun? Atau kamu menuduhku lalai dalam bertugas? Lagi pula seumur hidup kerjaku disini belum pernah ada kasus kriminal yang melibatkan mahasiswa terjadi di dalam kampus lalu apa maumu?, kamu pikir temanmu yang sudah berusia di atas 18 tahun itu diculik?, apalagi kamu bilang tubuhnya tinggi besar tapi dia bahkan tidak mampu melindungi dirinya sendiri?. Bagaimana mungkin kamu sebagai teman sekamarnya bahkan tidak punya bayangan samasekali kemana dia pergi. Kembali kedalam dan tidurlah!, biar aku yang mengurus masalah ini. Jika temanmu belum ditemukan juga sampai besok barulah aku akan melaporkannya pada pihak kampus, itu juga kalau temanmu ternyata tidak kabur bersama kekasihnya~" sindir pak Ki dengan nada meremehkan seraya membalikkan badan dan pergi meninggalkan Tag.

24 HOURS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang