BAB 6 : Strategi ruang penyimpanan rahasia

54 7 2
                                    

Woohyun menatap jauh ke luar jendela, menikmati setiap tetesan air hujan yang Lewat di hadapannya. Setelah kejadian tadi , ruang klub menjadi sepi. Sunggyu memutuskan untuk melakukan rapat darurat untuk benar-benar membahas masalah Yein.

"Sunbaenim suka hujan ?" Tiba-tiba seorang wanita duduk di sebelahnya dan membuyarkan lamunan Woohyun.

"Ah, Yein~Sshi. Ia, aku suka hujan." Jawab Woohyun masih dengan mata yang menatap keluar.

"Aku juga suka hujan. Jiwamu akan tenang saat mendengar tetesannya di atas atap rumah. Serasa nyaman dan membuat kita tidak merasa sendiri." Jawab Yein. Woohyun yang duduk tepat di sebelahnya hanya memperhatikan wajah Yein yang menghadap ke luar jendela.

"Aku juga suka." Lirih Woohyun, sembari melirik ke arah Yein. Woohyun sedikit tertegun dan terpesona dengan kecantikan Yein. Rambutnya yang tertiup angin dari luar di tambah senyumnya dan sesekali wajahnya yang mengerut saat ada petir, semua itu semakin membuat Woohyun enggan melepaskan pandangannya.

"Sunbaenim berkata sesuatu ?" Yein bertanya untuk memastikan apa yang mereka dengar.

"Ani !! Lupakan saja" Jawab Woohyun kemudian mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela lagi .

"Tapi kenapa kamu bisa ada di sini ? Apa ada yang tertinggal ?"

"Ah sunbaenim mau kopi ? Biar aku buatkan ?" Ucap Yein, tanpa menjawab pertanyaan Woohyun.

"Ah, boleh. Kamu memang pengertian Yein ~Shhi."

Woohyun melirik ke arah Yein yang ternyata cukup kesulitan meraih kopi yang berada di lemari bagian atas. Dengan sigap dan tanpa aba-aba, Woohyun berdiri di belakang Yein dan membantunya mendapatkan kopi yang di maksud.

Sebelum Woohyun benar-benar menurunkan kopinya, wajah Woohyun sangat dekat dengan rambut Yein.

"Wangi" Batin Woohyun.

"Em,, Sunbaenim. Maaf tapi posisi kita saat ini agak.. " ucap Yein ragu, spontan Woohyun tersadar dari lamunannya dan segera menjauhkan diri dari Yein. Namun naas, bungkusan kopi yang di pegangnya berhamburan ke lantai dan mengenai kepala Yein yang terduduk karena terkejut, spontan Woohyun langsung ikut duduk dan melindunginya dengan tangan.

Krek !!

Suara pintu di buka, seorang pria dengan pakaian rapih sudah berada dibelakang Woohyun dan Yein yang sedang berada dalam kekacauan.

"Ya !! Kalian berdua romantis sekali !" Ucap pria tersebut yang ternyata adalah Sunggyu.

"Ya, Hyung !!" Ucap Woohyun sembari berdiri dan memukul lembut bahu Sunggyu. Sementara Yein hanya memperhatikan dengan wajah bingung.

"Jadi kapan yang lain akan datang ?" Woohyun mencoba mengalihkan kecanggungan di antara mereka.

"Mungkin agak lama, kamu tahu sendiri kan kampus kita ini tidak satu gedung ? setiap fakultas memiliki gedung tersendiri dan di luar sedang hujan lebat. Aku khawatir ini akan memakan waktu lebih lama atau bahkan batal. Apa kalian berdua tidak keberatan ?" Ucap Sunggyu sembari bergantian melirik ke arah Woohyun dan Yein kemudian di jawab dengan anggukan oleh keduanya.

Sunggyu berjalan mendekati Woohyun "Kenapa dia bisa ada disini ?" Sunggyu berbisik pada Woohyun dan hanya di jawab gelengan oleh Woohyun.

"Ah,,, ternyata ruang klub kita bisa juga setenang ini ya." Lanjut Sunggyu sembari merebahkan tubuhnya di sofa.

"Hhaa, kamu benar Hyung, sudah lama ruang klub kita tidak setenang ini. Biasanya selalu terjadi perdebatan. Tapi saat di sini sangat berisik, biasanya aku istirahat di ruang penyimpanan rahasia." Jawab Woohyun.

24 HOURS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang