DUA BELAS.

1.3K 182 9
                                    

Sudah jam dua belas malam Arzu tak kunjung datang juga. Sebenarnya, dia itu kemana sih? Pergi sana-sini, lalu melepas pertanggung jawabannya sebagai suami. Toh, sudah tau Demi penakut bisa-bisa ia tidak tidur sampai pagi hari karena Arzu yang tak kunjung pulang.

Huft, sudah berkali-kali Demi menelpon Arzu tapi tetap juga tidak diangkat olehnya. "Arzu kemana sih!" Teriaknya sambil memanyunkan bibirnya sebal.

'Apa jangan-jangan Arzu benar-benar pergi?' Kini batinnya menebak.

Ah, tapi tidak mungkin sekali Arzu benar-benar pergi darinya. Paling juga, ia sedang meeting dan balik larut malam.

Semoga.

***

Ini sudah pagi.

Dan Arzu juga masih tak ada disini.

Berkali-kali Demi memeriksa seluruh ruangan diapartmentnya, tapi tetap saja Arzu tidak ada. Huft, kemana sih dia?

"Selamat pagi Demi Lovato." Sapa Mbak Uni sedikit bercanda sambil menyodorkan segelas susu coklat kearahnya.

"Loh, Mbak tumben kesini?" Tanyanya agak sedikit terkejut karena kehadiran Mbak Uni di apartmentnya.

"Iya nih..disuruh Mas Arzu kesini." Jawabnya tersenyum sambil mencuci piring Sisa Demi semalam.

"Arzu?!" Demi mengerutkan alisnya cepat.

Mbak Uni mengangguk.

"Dimana Arzu?!"

Mbak Uni terlihat bingung. "Dimana apanya, Dem?"

"Iya, Arzu dimana sekarang?!"

Mbak Uni terlihat bingung. "Dimana apanya?"

"Iya, Mbak. Arzu ada dimana sekarang?"

Mbak Uni menggeleng, "Emangnya dari kemarin gak disini?"

"Ih..kemana sih?!" Demi duduk cepat disofa sambil mengacak rambutnya frustasi. Ia sudah tak tau lagi akan mencari Arzu kemana.

Mbak Uni mendekat. "Ehm..emangnya dikantornya yang dirumah sakit gak ada?"

***

Demi menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Ia langsung bergegas kerumah sakit. Sesampainya disana, Demi langsung menuju kantor Arzu untuk memastikan bahwa Arzu benar-benar ada disana. Astaga, untuk kali ini ia benar-benar merasa bersalah sekali pada Arzu.

Dr. Arzu Muhammad.

Demi menatap nama Arzu didepan pintu kantornya. Sedikit enggan untuk membuka pintu kantor miliknya. Iya, takut Arzu kepedean, dan mengira bahwa Demi benar-benar mencarinya. Ah, tapi ia harus membuka pintu itu dan memastikan bahwa Arzu berada didalam.

Satu..

Dua..

Tiga..

Empat..

Li..

Klek!

MIRACL(e)OVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang