"Dem.." Arzu mendekat sambil menepuk pelan bahu Demi didepannya.
Wanita keras kepala ini terkadang terlihat menyebalkan saat marah, dan terlihat sangat lucu saat diam. Apalagi, saat sedang tidur seperti ini. Yang awalnya rencana Arzu menikahinya untuk merebut kekuasaan rumah sakit milik ayah Demi jadi sirna seketika saat tiba-tiba saja perasaan aneh itu menghampiri. Iya, saat dimana hatinya mulai menyukai Demi. Entah, Arzu saja tak tau kapan datangnya perasaan aneh itu.
"Demi.." Arzu masih berusaha mengguncangkan tubuh Demi pelan.
"Eng..ng?" Demi mengulat sambil merubah posisi tidurnya kesebelah kanan.
"Ayo bangun dulu. Sarapan." Lanjut Arzu kini mengelus pelan pundaknya.
Demi terbangun dan menatap Arzu cepat dengan wajah kumal dan rambut yang sangat berantakan. Terlihat sangat menggemaskan sekali Demi saat ini.
"Jam berapa?" Tanya Demi melas.
"Tujuh pagi." Jawab Arzu sambil mengambil piring yang berisikan roti kearah Demi. "Nih, makan dulu."
"Ini apa?" Demi memperhatikan rotinya yang baru dibawa oleh Arzu.
"Grilled cheese."
"Aneh banget!" Bohongnya spontan sambil membanting piring ditangannya ke sofa disampingnya.
Sungguh, wanita ini benar-benar membenci dirinya.
"Kamu kalau buat grilled cheese yang bener dong! Masa ini kejunya banyak banget?"
"Dem, namanya grilled cheese ya banyak keju. Setahuku juga kamu suka keju, kan?"
"Apaan sih sok tau! Sana-sana pergi! Aku lagi mau sendiri, mending kamu kerja aja sana!" Demi sedikit mendorong Arzu untuk menjauh. Arzu cepat-cepat menjauh dan segera masuk kekamarnya. Huft, mungkin memang belum waktunya saja ia membicarakan yang sesungguhnya pada wanita keras kepala ini.
Dilain sisi, Demi sangat merasa bersalah sudah mengatakan hal menyakitkan seperti itu. Sungguh, lisannya selalu ingin mengatakan hal yang mengejamkan jika Arzu berbuat baik padanya. Bukannya apa, ia hanya merasa tak cocok saja jika mereka berdua terlihat akur.
Dan tentang grilled cheese itu..
Ah! Apa salahnya pula ia mencoba, bukan?
Perlahan Demi mengambil piring yang berisikan grilled cheese yang dibuat oleh Arzu dan mengunyahnya perlahan.
Sungguh?
Demi mengedipkan matanya berkali-kali. Ini enak sekali, Demi tak berfikir bisa seenak ini rasanya. Tak seburuk bentuknya. Ya tuhan, ia mulai merasa bersalah sekali sekarang pada lelaki sok baik itu.
"Dem?"
Deg.
Cepat-cepat Demi menaruh piring berisi grilled cheese disofanya, sedikit diumpatkan dibawah bantal agar Arzu tak mengetahui bahwa Demi sedang memakannya. Astaga, bodoh sekali dirinya!
"Dem?" Arzu menatap Demi aneh.
Sial!
Mulutnya masih penuh dengan grilled cheese yang Arzu buatkan untuknya.
"Kamu makan grilled che-"
"Hah?! Makan masakan buatanmu? Pede sekali!"
Arzu sedikit tersenyum, ia tau sekali Demi sedang memakkan grilled cheese buatannya. "Yasudah. Mana grilled cheese buatanku?"
Deg.
Astaga, harus alasan apa Demi pada lelaki didepannya ini?
"Eh..eng..itu..eh..gr..grilled cheese kamu udah aku buang hehe. Maaf, ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACL(e)OVE
Romance(SEQUEL OF SAH & KALT/Demia Berria.) Ini tentang Arzu, dan Demi. Pertemuan awal bagi Demi, sangat tidak mengenakkan. Apalagi hatinya yang mengatakan Arzu adalah lelaki yang sombong dan angkuh. Buktinya, saat ia memperkenalkan diri sambil menjulurkan...