"Apa yang kau lakukan?" Bisik Jennie begitu Eli duduk di sampingnya. "Ini sudah jam berapa? Kau ketinggalan jam pelajaran pertama!"
Eli hanya menghela napas dan mulai mengeluarkan buku-bukunya. "Ceritanya panjang."
"Lihatlah dirimu!" Pekik Jennie yang melihat penampilan Eli yang acak-acakan. "Ini, pakailah!" Katanya menyodorkan bedak pada Eli.
Eli hanya menggeleng untuk menolaknya dengan halus. "Tidak perlu, Jen. Tidak ada gunanya. Tidak ada yang bisa diperbaiki."
"Omong kosong!" Kata Jennie sambil bersedekap, "Kemarilah, biar kurapikan kau sup.."
"Kalian berdua bisakah lebih tenang? Atau kalian lebih senang diluar kelas?" Mr. Dalton menatap mereka sambil sedikit menurunkan kacamatanya.
"Ma..maaf sir." Kata mereka berdua serempak.
Hening sejenak, sebelum akhirnya Mr. Dalton kembali berbalik dan mulai menulis lagi di papan, sementara Jennie hanya terkikik pelan dan Eli hanya bisa memberinya kode agar diam.
●●●
Teet...
Bunyi bel menandakan pelajaran telah usai, dan waktu istirahat telah tiba.
Para siswa bergegas merapikan buku mereka dan memberi hormat kepada Mr. Dalton sebelum keluar kelas untuk menuju kantin.
"Hei, kau tidak makan?" Jennie menyenggol siku Eli agar gadis yang sedang menelungkup di atas mejanya itu bangkit.
Eli menggeram sambil menggeleng dan melambai-lambaikan tangannya menyuruh Jennie meninggalkannya.
"Yakin? Bukankah kau belum sarapan?" Jennie menatap Eli dengan pandangan bertanya.
Setelah beberapa saat tidak ada jawaban, akhirnya Jennie hanya bisa mengangkat bahu dan berjalan pergi karena sejak tadi perutnya sudah keroncongan.
Tak lama setelah Jennie pergi, Eli mengangkat kepalanya dari atas meja dan mendapati seluruh kelas telah kosong.
"Hhhh," Eli menghela napas dan kembali merebahkan kepalanya ke atas meja dan mulai memejamkan matanya.
Ia lelah sekali. Ia lelah hidup seperti ini. Dulu keluarganya adalah keluarga yang bahagia. Walau mereka tidak kaya, tapi mereka menyayangi satu sama lain.
Tapi semenjak kejadian itu..
Ya, semenjak kejadian itu.
Ini semua salahku.
Salahku.
Salahku.
Salahku.
Salahku.
Larut dalam kesedihannya, tak lama kemudian, Eli jatuh tertidur tanpa mengetahui ada seseorang yang sejak tadi mengamatinya.
●●●
"Setelah jam ini, silahkan kalian menuju kelas masing-masing yang ada di jadwal kalian. Ingat, jangan sampai terlambat." Kata Mrs. Ferguson sambil menatap seluruh isi kelas.
"Baik."
Mrs. Ferguson mengangguk, "Bagus. Kalau begitu aku pergi dulu."
Setelah Mrs. Ferguson keluar kelas, seluruh isi kelas itu segera merapikan buku mereka dan mencangklong tas mereka untuk menuju kelas masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderelli
Teen FictionElisabeth Rochesther atau yang biasa dipanggil "Eli" diberi julukan "Cinderelli" oleh teman-temannya karena setiap hari tubuhnya selalu ditutupi debu dan kotoran dikarenakan ia harus membantu ayahnya mengurus bengkel. Tapi apa jadinya bila suatu ha...