Partner

292 109 77
                                    

Budayakan memberi komentar setelah membaca. *jujur aja aku lebih suka kalau kalian comment daripada ngevote wkwk karena dengan begitu aku tahu apa pikiran kalian mengenai cerita ini, dan apa aja yang harus kuperbaiki.* hehehe..

😊😊😊😊😊

●●●

Zac hanya tersenyum sambil sedikit memiringkan kepalanya untuk menatap Eli yang sejak tadi hanya terbengong.

"Jadi.." ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Apa aku boleh duduk di sini?" Tanyanya sekali lagi.

"Tidak." Sahut Eli cepat. "Kau tidak boleh duduk di sini."

Zac mengerjapkan matanya cepat. "Pardon?" Ia bingung. Kenapa gadis itu tidak memperbolehkannya duduk di sana. Selama ini belum ada seorang gadis pun yang pernah menolak untuk berada di dekatnya, kecuali Eli. "Kenapa tak boleh? Kursi ini kosong kan?" Katanya sambil memandang kursi yang sudah setengah di geretnya ke belakang.

"Ada tasku di sana." Sahut Eli cepat. "Jadi kursi itu tak kosong."

Semburat senyum muncul di sekitar wajah Zac dan tak lama pria itu tertawa keras.

"A..apa yang lucu?" Tanya Eli sambil mendelik sebal.

"Sudah..sudah.." Mr. John menggebrak meja dengan buku absennya. "Hentikan sekarang juga. Mr. Myers, sebaiknya kau berhenti tertawa atau aku terpaksa mengeluarkanmu dari kelas. Dan kau.." Kata Mr. John sambil melirik Eli. "Ms. Rochester, sebaiknya membiarkan Mr. Myers untuk duduk, dan kita mulai pelajaran hari ini."

"Ba..baik, sir." Ujar Eli sambil tertunduk malu dan langsung menarik tasnya dari kursi.

●●●

"...jadi, kalian sudah mengerti?"

"Mengerti, sir."

"Bagus." Mr. John menepuk tangannya sekali. "Kalau begitu, seperti biasa, sekarang kita akan membentuk kelompok."

Sontak terdengar geraman dari seantero kelas dan Mr. John terkikik karena mendengarnya.

"Hei, kenapa kalian tak suka? Bukankah kerja kelompok itu seru?"

"Memang benar seru, sir." Ujar seorang lelaki berkacamata yang diketahui Eli bernama Matthew. "Tapi, bila menyangkut pelajaran anda, kerja kelompok tak ada bedanya dengan kerja individu."

"Ya benar." Timpal yang lain.

Sementara Mr. John hanya bisa geleng-geleng. "Kalau aku memberikan tugas sedikit, itu tak akan adil. Bisa-bisa, hanya satu orang yang mengerjakan, karena itu aku memberi kalian banyak tugas, selain untuk menumbuhkan rasa solidaritas, tugas-tugas itu bisa membantu kalian belajar." Katanya sambil tersenyum. "Sudah jangan mengeluh."

Ia lalu berdeham sekali sebelum melanjutkan. "Nah, kali ini kalian akan berkelompok, dan tiap kelompok terdiri dari dua orang." Katanya sambil memandang sekeliling. "Nah, karena kebetulan bangku kalian sudah bergandengan, jadi akan lebih efisien bila kalian mengerjakan tugas ini dengan orang di samping kalian."

Mendengar itu, para siswa terpekik senang, karena tidak seperti biasanya, mereka bisa mengerjakan tugas kali ini dengan sahabat mereka.

Ya, semua senang. Kecuali Eli.

Eli menoleh perlahan dengan ekspresi cemas pada orang di sebelahnya yang balas menatapnya sambil tersenyum riang.

"Nah, tugas kali ini.."kata Mr. John melanjutkan, dan sontak, suasana kembali hening. "Sebenarnya cukup simpel, tapi kalian harus meluangkan banyak waktu, dan tentunya kalian akan sangat menikmatinya." Kata Mr. John sambil tersenyum misterius.

"Karena tugas ini memakan banyak waktu, aku akan memberi kalian waktu tiga minggu untuk menyelesaikannya." Katanya lalu menulis beberapa huruf di papan tulis.

Eli mencoba memicingkan matanya, berusaha untuk membaca huruf demi huruf dengan jelas hingga membentuk suatu kata.

Travelling.

Sontak mata Eli membulat sempurna begitu membaca kata yang tertera di papan.

"Jadi," Mr. John melanjutkan. "Kalian hanya harus mengelilingi sekitar kota ini atau kalau lebih bagus, kalian boleh pergi keluar kota tentu-saja dengan seijin orang tua kalian-dan kalian hanya perlu memfoto berbagai objek sejarah dari negara ini, dan bagaimana kehidupan penduduk di tempat itu.

Lalu, muatlah foto-foto tersebut berserta artikel yang telah kalian buat ke dalam suatu kliping, dan kumpulkan padaku setelah liburan usai."

Seketika seluruh kelas bersorak sorai.

"Anda baik sekali!" Ujar beberapa siswa kegirangan.

Tapi, Mr. John hanya meletakkan telunjuk di bibir, menyuruh para siswa diam sebelum kembali melanjutkan. "Ingat, ini tugas yang amat penting. Perlu di ketahui, tugas ini akan menjadi tugas terakhir dariku untuk kalian pada semester ini, dan nilai dari tugas ini akan kujadikan nilai akhir. Karena, sebentar lagi semester ini akan usai."

Deg.

Mendadak Eli merasa jantungnya berhenti berdetak.

Matilah aku.

Ia tidak membayangkan ia harus mengerjakan tugas ini bersama Zachary Myers, salah satu siswa pembuat onar di sekolah ini. Belum lagi, mereka harus pergi bersama, yang artinya akan lebih banyak waktu yang harus mereka habiskan bersama.

Eli tidak dapat mendengarkan perkataan Mr. John selanjutnya karena ia begitu sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga tiba-tiba seseorang menyentuh bahunya dan Eli seketika terlonjak kaget.

"Jadi," kata Zac riang. "Mohon kerja samanya." Ia mengerling nakal, "Partner."

To be continued.

Hua...maaf ya kali ini partnya pendek😭😭 karena author pingin ngepasin isi ceritanya dengan judul babnya.

Semoga kalian suka ya, ditunggu kelanjutannya.❤

CinderelliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang