Halo, adakah yang rindu cerita ini? Hehe..sorry ya baru update sekarang..btw stay healthy guys💞💞💞
●●●
"Kau sudah gila, bro?" Michael membentak Victor yang hanya duduk diatas sofa sambil melamun.
Saat ini mereka berada di markas mereka di dekat sekolah, sebuah gudang yang telah dimodifikasi menjadi markas rahasia mereka.
"Aku tak habis pikir tentang tindakanmu tadi, kenapa kau nekad melakukan itu? Memangnya siapa gadis itu sehingga kau rela melakukan ini semua demi dia?" Tanya Michael menggebu-gebu. "Kau pasti sudah gila!"
"Dia cinta pertamaku." Kata Victor akhirnya.
"Apa?" Michael dan James bertanya bersamaan.
"Dia cinta pertamaku." Ulang Victor dengan suara tak kalah pelan dengan yang pertama.
"Maksudmu dia adalah gadis yang kau cari selama ini?" Tanya James.
Victor mengangguk.
"Wah" James menggeleng tak percaya. "Aku tidak bisa percaya akan hal ini."
"Hei!" Michael menegur James. "Memangnya kenapa? Ada apa? Kenapa kalian tidak cerita apa-apa?"
James melirik Victor yang masih melamun sebelum berbisik pada Michael, "Kalau kau mau tahu ceritanya, tanyakan langsung pada Vic. Aku tidak berani. Kau tahu kan kalau dia bisa.." kata James sambil menunjukkan gerakan memenggal kepalanya.
Michael cemberut mendengarnya. "Mana mungkin dia mau cerita?" Ia mendecih.
Victor yang mendengar semua itu diam saja, saat ini pandangannya tengah terfokus pada langit diatas kepalanya.
Langit hari itu mengingatkannya pada hari pertama ia bertemu dengan Eli.
4 tahun lalu
Kala itu cuaca amat dingin dan hujan turun dengan derasnya sedari pagi hingga malam tiba.
Semua orang sibuk berlindung di rumah masing-masing, untuk merasakan hangatnya perapian bersama keluarga tercinta.
Keluarga. Victor tersenyum miris.
Keluarganya sudah hancur.
Ibunya meninggal dunia lima tahun lalu karena terlalu syok mendapati suaminya berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri dan meninggalkan Victor sendirian untuk hidup bersama kakeknya yang diktaktor.
Di bawah didikan kakeknya yang keras, Victor menjadi pribadi yang berbeda, orang yang tidak mengenal belas kasih.
Setiap hari ia sering berkelahi dan membolos sekolah, ia bahkan sempat berhenti sekolah.
Berkelahi, ikut balapan liar, sudah menjadi kebiasannya. Victor tidak lagi peduli pada pandangan orang di sekelilingnya.
Ia menengadahkan kepalanya, merasakan hujan turun membasahi wajahnya yang penuh luka.
Perih.
Tanpa sadar, tubuhnya limbung dan ia jatuh terduduk.
Ia merasakan perih di sekujur tubuhnya.
Ia melihat noda darah di pakaiannya belas pertarungan tadi.
Sial. Ia mendecih.
Saat itulah, ada seseorang yang menghampirinya sambil membawa payung biru tua.
Orang itu memayunginya dan melindunginya dari derasnya hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderelli
Teen FictionElisabeth Rochesther atau yang biasa dipanggil "Eli" diberi julukan "Cinderelli" oleh teman-temannya karena setiap hari tubuhnya selalu ditutupi debu dan kotoran dikarenakan ia harus membantu ayahnya mengurus bengkel. Tapi apa jadinya bila suatu ha...