Gwynedd

32 4 0
                                    

"Apa?"

"Kita akan ke Gwynedd." Ulang Zac.

Mendengar hal itu, mata Eli kembali berbinar senang. "Wahhh, sudah lama aku ingin pergi ke sana." Katanya sambil menepuk tangannya.

"Karena itu, perjalanan kita masih panjang, jadi sebaiknya kau tidur lebih dulu, nanti kalau kita sudah tiba, aku akan membangunkanmu."

"Tidak," Eli menggeleng. "Aku tidak ingin tidur, aku tidak akan menyia-nyiakan seluruh pemandangan ini dan tidur, aku ingin melihat semuanya." Katanya sambil tersenyum.

Melihat Eli tersenyum, mau tak mau Zac ikut tersenyum. "Dasar bebal." Katanya.

Eli hanya menyeringai. "Kau juga sama, bukan?" Balasnya.

Mau tak mau kali ini Zac tertawa. "Benar juga."

Dan sisa perjalanan itu mereka habiskan sambil berceloteh ringan dan menatap pemandangan yang berlalu dari jendela di samping mereka.

●●●

Eli merenggangkan tubuhnya yang agak sedikit kaku setelah duduk selama 4 setengah jam di kereta tadi.

Ia lalu menghirup napas dalam-dalam berusaha menghirup udara segar khas pedesaan itu.

"Ahh segarnya." Katanya bahagia.

Zac yang berada di sebelahnya pun tersenyum, "Sudah puas menghirup udaranya?"

"Tak akan pernah puas." Kata Eli dan mendengar hal itu Zac tertawa.

"Ayo, kita harus segera bergegas, kita sudah dijemput." Kata Zac seraya menunjuk sebuah kereta cokelat yang ditarik dua ekor kuda berwarna senada.

Sekali lagi Eli berdecak kagum dan berjalan mendekati kereta kuda itu.

"Selamat siang nona." Kata sang kusir sambil membuka pintu kereta, "Saya harap nona dan tuan menikmati masa bulan madu kalian."

Seketika Eli mengerjapkan matanya kaget. "Tunggu..bukan madu?"

"Terima kasih." Kata Zac menyela dan langsung naik ke atas kereta kuda, ia lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Eli naik.

"Ah, indahnya masa muda." Kata sang kusir sesaat sebelum pintu ditutup.

Eli hanya terdiam mendengarnya, sementara Zac tersenyum diam-diam.

Perjalanan mereka menuju hotel memakan waktu setengah jam.

Begitu turun dari kereta, Eli kembali terpukau memandang hotel mewah dihadapannya itu.

Hotel itu sekilas nampak seperti rumah biasa lebih tepatnya rumah yang sangat luas dan memiliki halaman yang lebih luas lagi dengan padang rumput hijau membentang mengelilinginya.

Di belakang hotel, ia dapat melihat pegunungan yang nampak hijau dan asri, sementara di depan hotel, laut yang luas pun membentang.

"Indah sekali." Kata Eli pada Zac.

"Selamat datang," kata seorang pelayan yang baru saja keluar. "Mari saya bawakan barang anda sekalian dan saya antarkan ke kamar." Katanya lalu mulai mengambil barang bawaan mereka dari kusir dan meletakkannya di atas trolli.

Mereka lalu dibimbing melewati meja resepsionis dimana sang resepsionis menyerahkan kunci pada Zac dan pelayan tadi mengantarkan mereka ke lift. "Kamar yang dipesan nanti akan berada di lantai tiga, tepat di ujung lorong."

CinderelliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang