Truant

216 73 26
                                    





"Gila." Ujar Eli.

Bolos.

Membayangkannya saja tidak pernah. Sebagai siswi teladan, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu. Kalaupun ia ingin, ia tidak akan melakukannya dengan seorang Zachary Myers

"Oh ayolah, ini pasti akan seru!" Zac menyeringai. "Ayo!" Katanya tampa menunggu jawaban Eli dan segera menarik tangan gadis itu menuju mobilnya.

●●●

Eli menggigit bibirnya tanpa sadar, ia menggenggam sabuk pengamannya dengan erat. Entah kenapa, ia membiarkan Zac begitu saja menariknya menuju mobilnya.

Mendadak Eli merutuki hal itu. Bodoh. Bodoh. Bodoh. Pikirnya sambil memukuli kepalanya sendiri.

Zac yang diam-diam melirik Eli, mau tak mau tersenyum melihat tingkah laku gadis itu.

"Kau ingin kemana?" Tanyanya. "Aku bersedia mengantarkanmu kemana pun kau ingin."

"Aku.." belum sempat Eli menyelesaikan kalimatnya yang menyatakan bahwa ia ingin turun dari mobil itu, mendadak, perutnya berbunyi dan hal itu membuat Zac tertawa.

"Baiklah kalau begitu kita makan dulu." Katanya sambil mengoper perseneling.

Sekali lagi, Eli merutuki dirinya.

●●●

Zac menghentikan mobilnya tepat didepan sebuah pintu megah. Ia lalu turun dan dengan sikap sopan, ia membukakan pintu mobil untuk Eli.

Ia lalu menggandeng Eli untuk memasuki sebuah koridor dan membawa gadis itu untuk memasuki
Lift yang membawa mereka ke lantai atas.

Begitu lift terbuka, mereka keluar dan Eli langsung terpukau menatap interior restoran yang dihadapannya.

"Wah, keren sekali!" Eli menatap sekeliling.

Dari sana, mereka bisa menatap pemandangan kota London lewat jendela-jendela besar di sana.

Seorang pelayan perempuan pun mengantarkan mereka menuju meja yang telah disediakan.

"Thanks." Kata Eli ketika pelayan itu membantunya menarik kursinya.

Pelayan itu lalu berlalu, dan beberapa saat kemudian, ia datang kembali diikuti seorang koki yang membawa troli berisi makanan yang sudah pasti terlihat sangat menggiurkan.

Pelayan itu, dibantu oleh sang koki mulai meletakkan makanan-makanan itu diatas meja.

Setelah selesai, mereka lalu membungkuk hormat dan berlalu.

Eli menatap semua makanan itu dengan pandangan lapar. Tapi ia berusaha untuk menahan dirinya, sesekali ia melirik Zac yang mulai mengambil roti.

"Tunggu apa lagi? Makanlah." Kata pria itu tanpa melihat Eli.

Tapi Eli masih diam.

"Zac" kata Eli akhirnya. "Berapa harga semua makanan ini?" Eli melirik semua jenis makanan yang ada di meja dengan pandangan takut.

Selama ini ia tak pernah makan atau pun melihat makanan seperti itu, membayangkan saja tidak pernah. Ia berpikir selama sesuatu itu layak untuk dimakan, maka ia tidak masalah.

CinderelliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang