Budayakan mengklik tanda ⭐ serta memberi komentar hehe..
By the way, happy new year guys*walau udah telat banget hehe*jadi apa resolusi kalian di tahun 2020? Pastinya jadi lebih baik kan hehe..
Sebenarnya part ini udah kutulis hampir setahun lalu guys, cuma telat banget uploadnya*maapkan* hehehe..ok segitu aja cit chat nya happy reading🙂
●●●
"..Li...Eli...Eli.."
Eli mengusap matanya, merasa ada seseorang yang memanggil namanya serta mengguncang-guncang tubuhnya.
"Hei, bangunlah." Ujar suara itu lagi. Kali ini ada sebuah tangan yang menepuk pipinya pelan. "Kita sudah sampai."
Eli menguap dan mulai membuka matanya, dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat wajah Zac hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.
"Sialan! Apa yang kau lakukan?" Katanya seraya mendorong tubuh Zac menjauh.
"Hei, santai! Santai." Zac mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah.
"Tunggu..kau.." Eli menunjuk Zac dan seketika ingatannya berputar ketika Zac menyatakan bahwa ia adalah kekasihnya. Jadi itu semua adalah mimpi?
Eli menghela napas lega ketika tahu itu semua adalah mimpi.
"Kau tidak apa? Tadi selama perjalanan, kau tiba-tiba jatuh tertidur, dan aku tidak berani menbangunkanmu." Kata Zac. "Dan daritadi kau memanggil-manggil namaku, apa kau tadi memimpikanku, hmm?" Zac menyeringai.
Sontak wajah Eli memanas, ia tidak mungkin menceritakan mengenai mimpi konyolnya itu. Bisa-bisa Zac menertawainya.
"Sudahlah," Eli membuka pintu mobil Zac. "Terima kasih atas tumpangannya." Katanya seraya berlari pergi meninggalkan Zac yang terkikik sendirian.
●●●
Bodoh..bodoh... Eli memejamkan matanya, berusaha melupakan kejadian tadi. Ia memukuli kepalanya. Bisa-bisanya kau memimpikan hal itu!
Eli menggeleng-geleng, pertama-tama aku harus menyadarkan diri sendiri. Ya benar.
Eli mencuci wajahnya di wastafel. Ketika sedang mencuci wajah, tiba-tiba ada seseorang yang menyiram kepalanya.
Sontak saja Eli terkejut dan mengangkat wajahnya, menatap wajah sang pelaku. Siapa lagi kalau bukan Queen Bee atau yang Eli kenal sebagai Bianca Rochester atau yang sekarang berganti nama menjadi Bianca Brown.
Eli menatap Bianca dengan wajah kesal, berkebalikan sekali dengan wajah Bianca yang balas menatapnya dengan tersenyum keji.
"Kau lihat wajahnya?" Tanya Sophie yang berada di sebelah kiri Bianca. "Dia memasang tampang tidak bersalah dan merasa ini semua tidak adil!"
Bianca dan keempat gadis lainnya tertawa mendengar hal itu.
"Hei, Upik Abu!" Ujar seorang gadis berambut cokelat terang. "Apa kau pikir ini semua tidak adil, huh?" Katanya seraya maju dan menarik rambut Eli. "Kau pikir kau siapa, huh? Berani sekali kau mendekati Zac?"
"Dan Victor." Tambah Sophie sambil bersedekap.
Eli meringis, berusaha melepaskan rambutnya dari tangan gadis berambut cokelat terang itu. "Lepaskan aku, bodoh!" Eli memelotot tajam ke arah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderelli
Teen FictionElisabeth Rochesther atau yang biasa dipanggil "Eli" diberi julukan "Cinderelli" oleh teman-temannya karena setiap hari tubuhnya selalu ditutupi debu dan kotoran dikarenakan ia harus membantu ayahnya mengurus bengkel. Tapi apa jadinya bila suatu ha...