"Apakah cermin tarsah itu nyata?" tanya Malfoy pelan agar Hermione mencerna perkataan dan dapat memberitahunya sesuatu tentang The Mirror of Erised yang berada di perpustakaan.
"Erised? Cermin itu hanya memberikan gambaran keinginan kita saja Malfoy. Cermin itu dapat membuat gila seseorang yang terlalu terobsesi dengan hal-hal yang diinginkan."
"Semua itu hanya bualan? Maksudku itu hanya halusinasi?" Malfoy berhasil membulatkan matanya yang sayu.
"Kalau dibilang halusinasi sih bukan. Menurutku cermin tarsah itu hanya cermin yang dapat membuat kita bahagia, tetapi perlahan menghancurkan," jelas Hermione membuat Malfoy agak merinding.
"Bukan hantu kan?"
"Tentu saja bukan. Profesor- kau adalah profesor di Hogwarts. Bagaimana mungkin kau masih takut dengan hantu sementara banyak hantu yang tinggal di sana?!" ejek Hermione.
"Tetap saja mereka mengerikan," ujar Malfoy membuat gadis itu terkekeh.
"Kau bahkan belum pernah menghadiri pesta bersama hantu. Jangan tanya padaku, karena aku sendiri sudah mengalaminya," kekehnya.
"Bagaimana bisa?"
"Di Hogwarts Malfoy. Sir Nicholas yang mengundang kami bertiga datang ke acaranya. Dan kau tahu apa makanannya? Ikan busuk dan beberapa makanan yang menjamur," terang Hermione dilebih-lebihkan.
Wajah Malfoy berubah pahit. Bagaimana mungkin manusia normal mau diajak ke pesta bersama hantu dan mau mencicipi hidangan mereka?
"Iuh Hermione, kau membuatku mual," katanya menutup hidungnya menggunakan sapu tangan.
"Kau belum menciumnya."
"Bisa tidak topiknya jangan melenceng ke hantu?" kata Malfoy sebal, "kau pikir aku mau mendengar kekonyolan itu apa?!"
"Baiklah, Profesor Malfoy yang takut hantu," tawanya, "jadi, apa yang kau lihat dalam cermin itu?"
"Apa?"
"Apa yang kau lihat Profesor?" ulangnya sekali lagi.
"Tidak- tidak ada. Bahkan aku belum melihat apapun dalam cermin itu," katanya bohong.
"Sebenarnya kau tanya tentang Merpeople untuk apa?" tanya Hermione justru kini menjadi ketakutan Malfoy.
"Hanya- untuk mempelajari sejarah mereka. Aku sayangnya- tidak dapat bicara Mermish," ujarnya bohong lagi.
"Mermish memang susah Malfoy. Profesor Dumbledore adalah satu-satunya orang yang pernah aku temui saat berbicara dengan mereka. Selain itu aku tidak tahu," singkat Hermione.
Profesor Dumbledore bisa melakukannya?
"Seperti apa suara mereka ya?"
"Kata Harry berisik. Seperti telur naga yang didapatnya saat melawan naga Hungaria," Hermione memperjelas kalimatnya.
Kan Neville pernah bilang padaku! Dasar ingatan lemah.
"Malfoy?"
Nyanyiannya. Aku lupa dengan nyanyiannya.
"Malfoy? Kau baik saja?"
Bagaimana caraku mengatasi ini? Aku yakin Merpeople itu hanya menunjukkannya sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione and The Secret of Lake
FantasyKepada Hermione Granger, Aku tahu setelah peperangan berakhir, semua orang sangat membenciku. Membenci ayah dan ibuku. Mengasingkanku dan jijik memandangku. Aku tahu itu salahku, jika aku punya pembalik waktu sendiri akan kugunakan dengan sebaik...