"Neville?" tanya gadis itu mengerjapkan mata cantiknya.
"Ya? Mione?" jawabnya dengan senyun lebar di wajahnya.
Hermione menatapnya dengan tatapan bingung. Ada apa dengan Neville? Apakah dia baru saja menerima gaji? Apakah neneknya tidak memarahinya lagi? Dan apakah Profesor McGonagall memberinya kebebasan lebih? Tapi ia rasa itu tak mungkin. Apalagi Hogwarts menjadi tidak seaman beberapa tahun lalu.
"Kau kenapa Neville?"
"Hmm? Aku sedang bahagia Mione," ujarnya dengan wajah yang mulai memerah.
"Bisa jelaskan padaku?"
"Kau tahu? Hal yang bahagia di dunia ini setelah melepas kepergian Luna bersama kekasih barunya itu sangat membuatku sedih. Meskipun dia teman terbaikku, aku sangat merindukannya," kata Neville, "ya walaupun aku pernah menyukainya."
"Lalu?"
"Kebahagiaan terjadi padaku. Entah apa yang membuat diriku tertarik dengannya. Dengan rambut pirang yang sama dan wajah yang cantik itu," katanya terbata.
"Seorang gadis?"
"Tebak siapa dia?" kata Neville menyeringai.
"Jangan main tebak-tebakan denganku Longbottom jika kau tidak ingin aku beri kutukan," ujar Hermione.
Sunyi sejenak. Hermione mengeluarkan nafas panjangnya menghadapi profesor super menyebalkan itu. Neville sudah tersenyum padanya.
"Kau mau tahu kan? Perempuan itu adalah Hannah Abbott," ujarnya.
"Hannah? Kau menyukai Hannah?"
"Aku menyukainya sejak lama Hermione Granger— butuh waktu untuk menyatakan itu semua. Tujuanku tercapai hari ini, aku berhasil memakaikan cincin di jari manisnya," ujar Neville kelihatan sangat bahagia.
Hermione ikut bersorak ria menganggapi Neville. Andai saja jika Draco melakukan itu segera. Mungkin gangguan akan memberi jalan lewat untuk mereka berdua.
Hermione membayangkan sesosok Malfoy yang terkenal dingin memakaikan cincin di jari manisnya. Betapa bahagianya dia kalau memang hal itu benar terjadi.
Senyuman kecil muncul di bibirnya membuat Neville merasa sedikit heran. Bagaimanapun juga Hermione saat ini tidak memperhatikan Neville—tapi seperti membayangkan hal lain. Itu yang Neville tangkap.
"GRANGER!!!"
"Astaga—jangan berteriak padaku Longbottom," ucapnya memutar kedua bola mata.
"Aku tahu kau memikirkan Draco," sindirnya.
"Dasar tidak membicarakan fakta," jawabnya ketus
"Ah, bilang saja Nyonya Malfoy, tidak perlu sungkan," ujar Neville kemudian berlari dengan cepatnya.
Gadis berambut coklat itu tersenyum malu. Andai saja yang dikatakan Neville adalah benar adanya. Ya dia harap begitu.
Sebelumnya, Draco beranjak meninggalkan kamar mandi, ia menyiapkan sebuah hadiah yang menurutnya akan membuat seseorang merasa bahagia. Sangat bahagia tepatnya.
Lagi-lagi dari Kementrian Sihir mengganggunya. Surat yang dibawakan langsung oleh burung hantu dari pusatnya meluncur lurus di mejanya. Draco menyobek amplop tebal yang berwarna kecoklatan itu.
Dear, Mr. Draco Malfoy
Kementrian Sihir memberimu hadiah atas berkatmu melawan dan meninggalkan Pelahap Maut demi kebaikan Dunia Sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione and The Secret of Lake
FantasyKepada Hermione Granger, Aku tahu setelah peperangan berakhir, semua orang sangat membenciku. Membenci ayah dan ibuku. Mengasingkanku dan jijik memandangku. Aku tahu itu salahku, jika aku punya pembalik waktu sendiri akan kugunakan dengan sebaik...