The Daily Prophet

1.1K 137 7
                                    

The Daily Prophet

Kementrian Sihir- Auror, kini telah berhasil menangkap salah satu pelahap maut, yang berhasil ditangkap di Sekolah Sihir Hogwarts. Mereka tidak mengungkap siapa nama pelahap maut ini dikarenakan pemublikasian dari The Daily Prophet.

Kami menemukan fakta bahwa Kepala Sekolah Sihir Hogwarts masih bungkam mengenai ini. Profesor Minerva McGonagall tidak ingin memublikasikan seperti apa kejadian lebihnya pada media apapun.

Auror hanya memberikan sedikit informasi mengenai pelahap maut yang kembali menyerang setelah Pertempuran II Hogwarts. Kami dari pihak The Daily Prophet hanya dapat memberitahu informasi sedemikian rupa dari kementrian. Semoga kasus ini dapat segera terpecahkan dengan ditangkapnya salah satu dari mereka. Kami akan selalu memberitahu penduduk bila terjadi penyerangan kembali seperti yang terjadi di Diagon Alley.

Baca selengkapnya : Diagon Alley hancur, salah satu toko yaitu Weasley Wizards Wheezes mengalami kerugian besar. - halaman IX.

    "Ternyata Weasley Wizards Wheezes hancur, profesor," ujar Malfoy kepada Profesor McGonagall yang masih terdiam memandang koran yang dibolak-balikkan laki-laki itu.

    Pandangannya sayu, matanya merah karena kurang tidur, dan kantung matanya kehitaman. Kini Profesor McGonagall terlihat beberapa kali lebih tua daripada sebelumnya.

    "Draco, apa kau yakin Amycus tidak mengatakan apapun tentang rencana mereka?" tanyanya serak.

    "Dia memintaku bergabung kembali profesor. Aku menolaknya. Seketika itu lambang kegelapan yang berada di tanganku ini," tunjuknya menggulung pergelangan jubahnya, "mendadak rasanya seperti terbakar. Sama seperti caraku menghapusnya dulu."

    Lambang tengkorak dan ular itu berubah pudar dan seperti terbakar. Memang selepas perang Hogwarts, Malfoy berniat menghancurkan tanda kegelapan itu, tetapi tidak hilang dengan sempurna. Itulah mengapa dia lebih memilih memakai lengan panjang agar menutupi bekas lukanya yang perih.

    "Benarkah itu sudah tidak ada kontak dengan mereka?"

    "Aku telah merapalkan mantra penghancur untuk ini profesor. Itulah kenapa tanganku berubah seperti ini. Aku malu dan aku lebih ingin menyembunyikannya," jelasnya.

    Profesor McGonagall mengangguk pelan. Matanya yang sayu menatap Malfoy dengan penuh makna seakan Malfoy harus menanggung Hogwarts.

    "Lakukan apa yang terbaik untuk Hogwarts. Aku ingin melihatmu menjadi seseorang yang berguna disini, Malfoy," lirihnya.

-oO0Oo-

    "Kau pikir itu hal yang terbaik? Bagaimana dengan pekerjaanmu? Kau tidak memikirkan itu?"

    "Apa Ron? Sekarang kalau kutanya kenapa kau lebih mementingkan kantor daripada praktik langsung?" suara itu kian menaik.

    "Menurutmu aku harus di kantor? Berdiam diri saja? Dan hanya menulis di atas perkamen secara rinci dan dilebih-lebihkan?!"

    "Tapi kau tidak harus terjun langsung Hermione!"

    "Lalu kau anggap aku auror atau penulis novel?!"

    "Kau tidak paham aku mengkhawatirkanmu!"

    "Mengkhawatirkanku?! Jadi inilah kekhawatiranmu itu?! Tidak beralasan sama sekali!"

    Hermione membuang muka dan menghempaskan nafasnya kasar. Dia lebih membenci berdebat dengan Ron. Harus sampai kapan dia akan mengalah demi Ron?

Dramione and The Secret of LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang