Frozen Lake

1.1K 124 24
                                    

    "Apa kau sudah menginstal aplikasi terbaru untuk mengobrol?" tanya Malfoy membuat gadis itu memalingkan wajah padanya.

    Ya, Hermione tengah asyik memandang danau yang membeku dengan anggunnya. Gadis itu memperlihatkan ponsel miliknya dan menunjukkan aplikasi terbaru itu telah terpasang.

    "Baguslah. Aku coba ya, jadi tidak perlu menggunakan e-mail untuk berbicara denganmu," ujar Malfoy mulai menekan keyboard pada layar sentuhnya.

Draco Malfoy
Apa Weasel dapat menggunakan ponselmu?

    "Apa kau bisa mengganti topikmu itu?" Hermione meliriknya dengan jutek. Dia terampil memainkan keyboardnya seakan sudah hafal betul dimana letak huruf-hurufnya.

Hermionee
Oh dia sangat payah membuka ponselku

Draco Malfoy
Benarkah itu Granger?

Hermionee
Apa aku harus mengutukmu?

    Malfoy tertawa pelan. Hermione meliriknya dengan tatapan 'terserah' padanya. Kemudian dia melanjutkan untuk membuat kesal gadis di sebelahnya yang nyaris tidak peduli dengan kehadirannya. Buktinya dia lebih memilih memandang danau yang beku daripada melihat wajah tenang Malfoy.

    "Kalau dilihat-lihat, Weasel itu payah juga ya," ejeknya dengan bibir dimajukan. Ingin rasanya Hermione memukul atau mencubit mulut Malfoy saat itu juga.

    "Kau— dan apakah hubungan spesialmu dengan ASTORIA GREENGRASS berjalan mulus?" tanya Hermione membuat laki-laki itu mendelikkan mata padanya. Padahal dia dan Astoria tidak menjalin hubungan apapun yang spesial.

    Malfoy menghembuskan nafasnya kasar. Dia ikut memandang danau beku itu dan tidak mempedulikan gadis yang bersamanya. Tawa lepas muncul dari mulut Hermione. Dia meliriknya dan kemudian melihat gadis itu menjulurkan lidahnya kecil.

    "Begini ternyata kau melampiaskan amarahmu? Haha, Draco, Draco, kau pikir aku tidak merasakan apa yang kau rasakan saat aku menyebut namanya?" tutur Hermione memandangnya ringan, "Aku juga merasakan sakit."

    Kalimat terakhir Hermione membuat Malfoy agak merasa bersalah karena dia sering mengucap nama 'Weasel' itu. Sebenarnya dia tidak berniat menyakiti perasaan Hermione, tetapi dia ingin gadis itu sedikit 'menjauh' dari 'penusuk' hatinya itu.

    "Maaf Granger. Aku hanya ingin membuatmu sadar—"

    "Sadar untuk apa? Lagipula aku tidak terlalu memikirkannya," jawabnya dingin, "sejujurnya kalau aku terus saja memikirkannya, yang bisa kulakukan hanyalah meringkuk di sudut ruangan dan merasa diriku telah mati. Sungguh memuakkan."

    "Lalu kenapa kau mendatangiku?" tanyanya begitu saja, "Er— Potty— maksudku Harry kan ada. Kau bisa curhat dengannya bukan?"

    "Ehm, Malfoy, aku tidak ingin membuatnya terbebani apa yang aku rasakan. Aku— sangat ingin sebenarnya, tapi aku tidak sanggup. Dia yang mendengar pasti akan gaduh juga dengan Ron," jelas Hermione membuatnya sedikit terkejut.

    "Harry sibuk dengan apa yang harus dia tangani. Hari-harinya sibuk, bahkan aku tidak melihatnya keluar kantor kecuali kalau dia memang harus menemui Kingsley. Dan aku sadar, terkadang hubunganku dan Ron itu mengganggu pikirannya," jelasnya lagi.

    Malfoy menengadah melihat langit yang berwarna abu-abu kebiruan itu. Dia membayangkan sikap Ron yang terkadang membuat Hermione terluka. Bahkan saat terluka pun, dia tidak menghampiri kesembuhan. Malah yang ada makin sakit terhunus mata pisau yang dilemparkan Ron. Sungguh bayangan yang sangat menyedihkan.

Dramione and The Secret of LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang