Memories Can't Lie

1.1K 139 6
                                    

~ ❇️ Hermione Granger POV ❇️ ~ • •

    Aku tidak pernah tahu tentang alur yang Tuhan berikan. Bahkan cara-cara untuk hidup kedepannya nanti. Bagaimana bisa aku hidup dengan rasa sakit yang kualami sekarang?

    Mengingat Ron menjadikan hatiku lebih luka. Tergores lebih dalam lagi. Aku memang tidak menyukainya, tetapi aku tidak dapat membencinya lebih lama. Berbeda dengan pribadi Malfoy. Seorang Draco Malfoy.

    Dingin. Cuek. Jahat. Itu adalah hal yang tidak lepas darinya. Meskipun begitu aku yakin akan tekadnya mengembalikan waktu seperti dahulu kala. Itu artinya dia ingin hubunganku dan dirinya berjalan semula lagi.

    Cukup sudah disakiti oleh Ron. Dan sudah cukup pula aku mendengar setiap keluhannya. Aku pikir dia adalah sahabat sekaligus kekasih terbaik, nyatanya apa?

    Cukup aku melihatnya bersama gadis-gadis. Bersenang-senang di Leaky Cauldron. Dia pikir aku tidak mengetahuinya huh?! Sangat bodoh!

    Hal yang paling kurindukan adalah Draco Malfoy. Aku dapat merasakan es pada setiap tubuhnya, tetapi aku merasakan kehangatan pada hatinya.

    Sifatnya yang egois telah hilang. Dan kini aku yang lebih egois darinya. Aku berjanji akan menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengannya. Bukan seperti dulu. Meskipun aku sangat mencintainya, tetapi aku tidak dapat kembali padanya dan mengatakan itu.

❇️❇️❇️

    "Jadi— Weasel membuatmu sedih lagi?" tanyanya pada Hermione yang menatap desa sihir Hogsmeade dengan kagum.

    "Jangan sebut-sebut dia lagi. Itu akan merusak hari ini," jawabnya agak kesal mendengar pertanyaan Malfoy. Pertanyaan yang benar, tetapi enggan baginya untuk dijawab.

    "Mendengar jawabanmu itu Granger, aku dapat menyimpulkan bahwa memang benar kau sedang tidak akur dengannya," duganya.

    "Ayolah Malfoy— kau tidak perlu membahasnya. Lagipula hanya sosok itu yang paling kau benci, lalu kenapa kau menyebutnya? Padahal kau sendiri sangat membencinya," ujar gadis itu kesal.

    Malfoy tersenyum simpul. Dia sebenarnya tidak mau membawa nama Ron saat sedang bersama gadis idamannya. Itu sangat memuakkan. Mengingat Ron pernah menyakiti, melukai, dan menggores hati Hermione lebih dalam lagi.

    "Oh jadi kau beranggapan seperti itu?"

    Gadis itu berbalik dan menatapnya heran. "Kau sudah mulai menyukainya ya? Pantas saja sikapmu aneh."

    "Kau memanggilku apa?" ulangnya.

    "Aneh," jawabnya singkat. Rahang Malfoy yang runcing bergerak pelan. Mengisyaratkan kekesalannya pada ekspresinya.

    Hermione menatapnya lekat dan memiringkan alisnya. Sorot mata Malfoy yang berwarna abu-abu terang itu terhenti pada mata cantik berwarna coklat hazel milik gadis di hadapannya.

    "Aku selalu menyukai matamu Granger," ucapnya tanpa ia sadari.

    "Apa?"

    Sejenak ia sadari dan langsung menyisyaratkan pada kembang api yang dimainkan oleh Toko Lelucon Zonko. Hermione mengalihkan pandangnya dan melihat dengan senang.

Dramione and The Secret of LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang