Heeeiii!! Aku ingin bertemu denganmu Hermione, bisakah kita bertemu di Leaky Cauldron?
Malfoy memainkan keyboard ponselnya dan mengirimnya pada gadis yang dia anggap sangat pandai itu. Belasan menit menunggu tak kunjung dibalas oleh gadis itu.
Matahari dari timur belum juga naik ke atas. Udara segar menyambut hangat menyelimuti ruangan. Malfoy termenung memikirkan apa yang terjadi kalau keluarganya tidak mengikuti ilmu hitam itu. Dari ambang jendela dia melihat dedahan yang bergerak-gerak bak seseorang yang menyapanya.
Hermione : Maaf Malfoy, aku baru membalas pesan. Tadi aku sibuk, kapan kau mau bertemu? Apa kau lupa dengan bukunya?
Begitu balasan pesan masuk dari gadis itu, bibirnya terangkat ke atas mendapati jawaban gadis yang selama ini menganggapnya musuh. Tidak lama Malfoy mengetik membalas pesannya.
Hari ini bisa tidak? Aku sudah dapat bukunya. Dengan mudah aku masuk seksi terlarang.
Hermione : Baguslah. Jam berapa?
Kapan kau bisa? Kalau sore tentu aku mengajar murid.
Hermione : Sekitaran jam sepuluh?
Baiklah kalau begitu. Aku akan menunggumu di sana.
Hermione : Ok.
Senyum terlukis dari kedua wajah yang saling menatap ponsel. Hermione yang puas karena bukunya akan diberikan oleh Malfoy, dan Malfoy yang bahagia karena bertemu Hermione.
Malfoy bergegas pergi ke Leaky Cauldron sebelum seseorang menghampirinya. Ya dia adalah Profesor Trelawney. Dia berhenti melangkah saat melihat Malfoy dengan wajah pucatnya. Mata Profesor Trelawney yang besar itu tidak mengalihkan pandangannya dari Malfoy. Malfoy hanya melihat gerak-gerik yang aneh darinya.
"Oh, Nak, kau begitu pucat. Kelihatannya kau sakit, benarkah aku?" katanya dengan membulatkan matanya yang sudah besar itu.
"Tidak Profesor. Aku sama sekali tidak sakit," jawab Malfoy membuatnya mengelus dada pelan.
"Syukurlah. Tapi aku melihat bayangan dari matamu ada kegelisahan nantinya. Dan ada kebahagiaan yang menghampirimu sebenarnya—"
"Trims Profesor, tapi aku harus cepat membeli peralatan baru di Diagon Alley, sebelum giliranku mengajar," kata Malfoy berbohong dengan senyuman dan langsung pergi begitu saja.
Pagi hari mendengar ramalan— heuuuh.
"Hai Draco, senang melihatmu pagi-pagi sudah berada di sini," sapa Tom si pemilik Leaky Cauldron datang menghampiri Malfoy yang terduduk dan membawa dua buku besar yang ditumpuk.
"Hai Tom— selamat pagi, senang juga melihatmu," sapa Malfoy balik kepadanya.
"Mau memesan sesuatu?" tanyanya ramah.
"Teh kurasa," kata Malfoy.
"Baiklah, akan kubawakan," kata Tom dan pergi mengambilkan secangkir teh hangat untuk Malfoy.
Malfoy mengecek ponselnya dan menunggu pesan dari Hermione tentang kedatangannya. Tidak lama Tom datang membawakan teh untuknya. Malfoy berterima kasih kemudian menyeruput minumannya dengan lembut.
"Hai Malfoy," sapa seseorang yang mendekat ke arahnya. Hermione tampak sangat cantik saat tersenyum ke arah Malfoy. Dia merasakan kalau pandangan mata Malfoy terpaku kearahnya. Tanpa pikir panjang dia segera duduk dan menanyakan buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione and The Secret of Lake
خيال (فانتازيا)Kepada Hermione Granger, Aku tahu setelah peperangan berakhir, semua orang sangat membenciku. Membenci ayah dan ibuku. Mengasingkanku dan jijik memandangku. Aku tahu itu salahku, jika aku punya pembalik waktu sendiri akan kugunakan dengan sebaik...