Kepribadian Hakiki, Gimana Ya?

181 11 0
                                    

Arti Kepribadian

“Jadi sebenarnya kepribadian itu apa sih???”

Mungkin kamu masih bertanya-tanya akan hal ini dalam hati dan pikiranmu. Hehehe.. biar nggak salah lagi. Oke deh aku bagi tahu. Nah, sebagai seorang Muslim-Muslimah, kita tidak perlu pusing dan takut salah lagi karena sudah ada petunjuk ke mana kita harus mencari jawaban yaitu dengan petunjuk Islam (Al-Qur’an dan As-Sunnah, Ijma shahabat, dan qiyas). Karena dalam pandangan Islam semua permasalahan ada jawaban dan solusinya. Termasuk masalah kepribadian ini!

Kepribadian adalah perwujudan seseorang dari pola pikir (aqliyah) dan pola sikap atau cara bertingkah laku (nafsiyah). Dalam istilah yang lebih keren, kepribadian disebut juga sebagai “Syakhshiyah.” Jadi, kepribadian tidak ada kaitannya dengan bentuk tubuh, wajah, tinggi badan, warna kulit, pendidikan, keturunan dan penampakan luar lainnya (Kitab Syakhshiyah Islamiyah, hal:1). Bentuk tubuh, wajah, keserasian (fisik) dan sebagainya bukan unsur pembentuk syakhshiyah. Sebab semua itu hanyalah kulit (penampakan lahiriah) semata.

Adapun ‘aqliyah (pola pikir) adalah cara yang digunakan untuk memikirkan sesuatu; yakni cara mengeluarkan keputusan hukum tentang sesuatu, berdasarkan kaidah tertentu yang diimani dan diyakini seseorang. Ketika seseorang memikirkan sesuatu untuk mengeluarkan keputusan hukum terhadapnya dengan menyandar kepada akidah Islam, maka ‘aqliyah-nya merupakan ‘aqliyah Islamiyah (pola pikir Islami). Jika tidak seperti itu, maka ‘aqliyah-nya merupakan ‘aqliyah yang lain.
Sedangkan nafsiyah (pola sikap) adalah cara yang digunakan seseorang untuk memenuhi tuntutan gharizah (naluri) dan hajat al-’adhawiyah (kebutuhan jasmani); yakni upaya memenuhi tuntutan tersebut berdasarkan kaidah yang diimani dan diyakininya. Jika pemenuhan naluri dan kebutuhan jasmani tersebut dilaksanakan dengan sempurna berdasarkan akidah Islam, maka nafsiyah-nya dinamakan nafsiyah Islamiyah. Jika pemenuhan tersebut tidak dilakukan dengan cara seperti itu, berarti nafsiyahnya merupakan nafsiyah yang lain.

Jadi, kepribadian manusia itu terdiri atas pola pikir (aqliyah) dan pola sikap/jiwa (nafsiyah). Pola pikir ini berkaitan dengan akal atau pikiran manusia. Sedangkan pola sikap berkaitan dengan cara untuk memenuhi kebutuhan manusia. Simpel kan! ☺

Kepribadian IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang